행복이가득한집 (rumah penuh kebahagiaan)

Been ages ga nulis di blog, hari ini mau cerita tentang akhir dari status nomaden kami.. yes, we are finally moved for good.


Been ages ga nulis di blog, hari ini mau cerita tentang akhir dari status nomaden kami..
yes, we are finally moved for good.

Sudah beberapa bulan ini kami menempati rumah baru kami, sejauh ini Alhamdulillah nyaman sekali. Kalo ingat lagi perjalanan di belakang, rasanya sangat bersyukur Allah Subhanahuwata'ala berikan kekuatan untuk berpegang teguh, lebih baik ngontrak dari pada ngotot nge-Riba.

Punya rumah memang jadi cita-cita dan impian kami, tapi bukan menjadi kebutuhan yang mendesak. Jadi ketika masih dihadapkan pada pilihan ngontrak atau ambil rumah KPR, kami lebih memilih mengontrak. Ingat beberapa tahun yang lalu, ketika masih merantau ke pulau sebrang beberapa teman-teman suami menyayangkan keputusan beliau yg lebih memilih mengontrak ketimbang mengambil rumah subsidi, padahal bayaran perbulannya toh sama aja. Tapi ya lain manusia lain prinsip yah, ga bisa disamakan :) Selain itu kami memang tidak berniat berlama-lama ditanah rantau, pengennya punya rumah di tanah kelahiran. Kalo punya rumah, sudah pasti akan menjadi beban tersendiri ketika akan ditinggalkan, apalagi kalo kreditnya masih berjalan.

Kalo kata suamiku "malaikat ga bakal nanya kita punya rumah apa engga di dunia, tapi kalo kita jadi pelaku riba, wah itu lain lagi ceritanya"

Sekali lagi, setiap orang punya keputusannya sendiri, kami menghargai itu. 

Sejujurnya mengobrol tentang rumah idaman menjadi topik favorit dari kegiatan rutin pillow talk kami. Pengen punya rumah simple yang masuk banyak cahaya matahari, pengen punya dapur yang biarpun mini tapi tetap rapih, pengen punya halaman yang cukup luas untuk ku berkebun,  dan kalo bisa rumahnya ga terlalu jauh dari rumah ibuku, agar kami bisa terus mengunjungi dan mengurus beliau. Mengingat kompleks rumah ibuku terkenal dengan harga yang cukup tinggi, rasanya keinginan terakhir itu agak sulit untuk terjadi. lagi pula untuk ukuran rumah kompleks, rasanya agak sulit untuk dapat masuk banyak sekali sinar matahari, kecuali lahannya belum dibangun atau benar-benar luas sekali. Tapi siapa tau ? 

سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا

Bila memang tidak Allah perkenankan rumah di dunia, semoga kiranya Allah meridhoi untuk memiliki rumah di Surga, Aamiin InsyaAllah.

Tapi ternyata..  BOOM. 

Tepat 1 bulan sebelum masa kontrakan rumah kami habis, kami resmi punya rumah yang semuanya mencakupi seluruh keinginan dalam pillow talk kami. Ga perlu diceritain gimana prosesnya, yang jelas rumah ini adalah buah kerja keras kami berdua dan tanpa Riba.





*intermezzo* ttaebokki mozarella bikinan sendiri buat final hometown chachacha, ada yang udah kelar nonton juga ?

Proses renov rumah dilakukan seperlunya hanya pada titik-titik tertentu yang butuh diperbaiki segera, untungnya rumah ini ga begitu butuh terlalu banyak perbaikan, sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama walau kami tetap meminta izin ke ibu pemilik rumah kontrakan untuk memberikan izin menunda kepindahan beberapa hari . Hampir seluruh detil dari renovasi rumah berdasarkan keinginanku, suami menyetujui saja. Kebetulan selera kami sama, jadi apa yang aku suka dan beliau suka sudah bisa dipastikan akan sama. Terima kasih kepada Allah Subhanahuwata'ala yang telah memberikanku suami yang sangat menghargai dan memuliakanku.

Kami memang punya keinginan untuk mendesain rumah ini jadi senyaman mungkin, tapi tentu saja ga mau ngoyo memaksakan diri, dan ga mau tergesa-gesa juga. Kami mau menikmati proses membangun rumah ini dengan suka cita, yang penting anak-anak nyaman tinggal disini dan akan memberikan kenangan indah ketika mereka tumbuh dewasa. 


Sama seperti di kontrakan kami sebelumnya,
kami juga mulai bercocok tanam dirumah kami ini. Syukur Alhamdulillah karena rumah ini kami beli dengan kondisi rumah yang masih asli dari developer komplek dan belum banyak perubahan dari pemilik sebelumnya, jadi kami masih punya lahan yang cukup lapang untuk di tanami. Alhamdulillah satu lagi mimpiku yang menjadi kenyataan, btw ternyata butuh waktu cukup lama untuk mengisi semua lahan karena aku mengerjakannya sendirian (tentu aja dapet bantuan suami kalo beliau sedang libur / WFH). 

Semoga kebun ini bisa menjadi sumber ketahanan pangan keluarga kami, tentunya tetap dengan perlakuan organik tanpa pestisida. Selain itu kami juga menambah instalasi hidroponik yang posisinya tepat di sisi kiri kamar kami, gemericik air mengalir terdengar kedalam kamar ketika jendela dibuka.

Kebun kami ini lokasinya berada di halaman belakang yang tidak terlihat dari depan rumah, membuatku leluasa berkebun tanpa khawatir dilihat orang. Karena lahannya cukup untuk ditanami, kami memutuskan untuk mengistirahatkan pot dan planter bag kami, dan memilih untuk menanam langsung ditanah menggunakan raised bed. Ternyata tanaman kami benar-benar subur, dengan perlakuan organik ditambah lagi akar yang leluasa menjalar kesemua arah membuat tanaman kami menghasilkan sayur dan buah cukup lumayan banyaknya  yang bisa dimanfaatkan untuk sendiri dan dibagikan pada keluarga dan tetangga sekitar. Di bulan ke-3 kami menempati rumah ini, Alhamdulillah kami sudah beberapa kali panen buah Belewah yang bibitnya aku dapatkan dari dalam komposter. Kebetulan ramadhan tahun lalu, ibuku sempat membelikan buah belewah untuk dibikin ta'jil, bijinya aku masukkan ke komposter, dan siapa sangka biji-biji tersebut tumbuh dan menghasilkan buah baru setelah aku pindah ke raised bed. 

Panen kedua Belewah dan juga panen daun cincau perdu yang kaya manfaat

Rumah ini didominasi warna putih dan abu, pengennya sih warnanya monocrome diseluruh penjuru rumah, tapi ya ga mungkin karna masih punya anak kecil dengan mainan aneka warna. Jadi seperti yang aku bilang, kami nikmati prosesnya. Saat ini aku dan suami sedang menikmati rumah dengan mainan berserakan, coretan pensil warna di dinding rumah, dan tangan-tangan kecil yang siap menjamah semua barang yang baru saja ibu nya bereskan. Karna suatu saat masa-masa ini akan aku dan suami kenang dalam kerinduan :) 


Semoga rumah ini menjadi saksi kebahagiaan dan proses hidup kami, semoga kami semakin pandai bersyukur dan memaknai setiap tetes nikmat yang Allah berikan kepada kami. Selamat datang label 행복이가득한집 di blog ini. Semoga Allah selalu meridhoi :)

You Might Also Like

0 komentar