Liburan Roadtrip Jogja dan Solo Part. 3 | Kembali ke Jogja

Kalo belum baca postingan sebelumnya, dibaca dulu  disini  dan  disini  ya..


Kalo belum baca postingan sebelumnya, dibaca dulu disini dan disini ya..

Perjalanan dari Solo ke Jogja terbilang lancar tanpa macet yang berarti. Sebelum check in di hotel untuk beristirahat, kami mampir dulu ke Jejamuran untuk makan siang dan sholat dzuhur.


Tibalah kami di hotel kami beberapa hari ke depan, saat itu kami menginap di The Alana Yogyakarta. FYI, The Alana ini awalnya hanya ada di 3 kota yaitu Jogja, Solo, dan Surabaya. Tapi baru-baru ini sudah buka The Alana di Sentul. Aku dan suami sudah pernah merasakan menginap di ketiga kota diatas, alasannya karna hotel ini emang terbilang terjamin sih kenyamanannya. Jadi kalo menginap disini insya Allah ga bakal nemu yang aneh-aneh. Insya Allah nanti akan aku review disini ya.


Setelah dirasa cukup beristirahat, Ba'da isya kami keluar cari makan malam, tapi sayangnya ga ada ide mau makan apa. Akhirnya beli martabak yang ada di deket hotel aja. Rasanya ga terlalu enak buat kami, mungkin karna lidah kami udah terbiasa makan martabak asli di pulau bangka.

Malam itu kami menyempatkan untuk berkeliling kota dan mampir di Alun-alur utara Lor. Duduk lesehan sambil menikmati dinginnya jogja di malam hari, sama seperti kunjungan pertama kami ke jogja setelah menikah 2 tahun yang lalu. Rasanya tetap sama, bersama orang yang sama, dengan dengan begitu banyak hal yang telah dilalui berdua..dengan rasa cinta yang semakin besar. Alhamdulillah.

Jogja adalah kota pertama yang kami kunjungi berdua setelah menjadi suami istri, dan akan selalu menjadi kota favorite kami. Temenku yang asli jogja pun heran, walau konon jogja adalah kota yang ngangenin, tapi kenapa aku dan suami selalu menyempatkan ke jogja setiap tahunnya. Entahlah,
semacam ada daya magis yang selalu membawa kami untuk "pulang" ke jogja. Semoga Sultan dan seluruh warga jogja selalu dalam lindungan Allah Subhanahuwata'ala, semoga kota ini damai selalu.

Malam itu kami tidur dengan sangat nyenyak, dan ga sabar untuk berkeliling jogja besok pagi. Selamat malam Yogyakarta.

Day 2
Pagi hari setelah sarapan pagi, aku dan suami menyempatkan berenang di kolam renang hotel yang terlihat langsung dari jendela kamar kami. Heboh deh, entah kenapa bawaannya setiap pindah hotel pengen berenang, bawaan bocah kali ya hahaha.

Hari ini tujuan pertama kami adalah Sate Klatak Mbak bella yang lokasinya ga terlalu jauh dari sate klatak pak pong yang sangat terkenal itu. Aku dan suami selalu mampir ke Mbak bella tiap ke jogja, soalnya kami terlalu gak sanggup untuk nunggu berjam-jam untuk dapet giliran makan di Pak Pong. Walaupun sate klatak mba bella ga ditusuk seperti sate klatak pada umumnya, tapi rasanya masya Allah NiQMaDD.. jangan lupa juga untuk pesen tengkleng nya. 




Karena memang tujuan kami berkunjung ke Jogja kali ini adalah wisata kuliner, jadi kami santai saja dan tidak terlalu ngoyo untuk mengunjungi destinasi wisata yang cukup jauh seperti biasanya.
Setelah puas makan, kami lanjut mampir beli gelato di Tempo Gelato.

Hari itu tempo gelato tidak terlalu crowded seperti biasanya , mungkin karna masih hari kerja dan bukan peak season, walau tetap harus cepet cari tempat duduk.

 

Hari sudah mulai sore, awalnya kami berniat untuk ke Taman sari tapi ternyata sudah tutup dari jam 3, lalu kami putuskan untuk menikmati sore di alun - alun lor. Ternyata sedang ada perkumpulan pencinta burung yang sedang melatih burung-burung meraka untuk terbang mengitari alun-alun. Aku tertantang untuk memfoto saat mereka sedang terbang menukik, dari 1000an foto hanya beberapa yang berhasil 🙈
 
   
Setelah shalat magrib dimasjid dekat alun-alun, sebelum pulang ke hotel kami mampir dulu di Oseng-oseng mercon lesehan mba Ria. Rasanya terlalu sayang untuk ga makan menu favorite kami ini di kota asalnya walau aku sudah bisa bikin sendiri.
 

Kenyang makan, belum waktunya pulang dong. Aku putuskan untuk cari coffee shop yang sering di rekomendasikan di instagram, dan nemulah Sua Coffee. Agak susah menemukan coffee shop ini karna lokasinya ga dijalan utama, selain itu tempatnya juga gelap dan sepi. Suami mutusin untuk cari coffee shop lain aja yang searah pulang ke hotel. Dan akhirnya ketemulah Pal's Coffee yang lokasinya deket banget sama hotel kami.

Coffee shop ini konsepnya ala - ala bengkel gitu, ga cuma banyak mesin dan perlengkapan bengkel sebagai dekorasi, bahkan ada moge yang ditaruh ditengah-tengah ruang.


Aku memesan Cold brew dan suami memesan Ice coffee (lupa namanya), entah kenapa aku cinta sekali pada cold brew, semua pusing kepala bisa hilang setelah meneguk kopi dingin dengan sentuhan rasa asam ini, kalo kamu punya masalah sama lambung sepertinya lebih baik dihindari ya..

Diperjalanan jogja yang akan datang, insya Allah aku ga bakal kesulitan lagi cari coffee shop untuk kami coba di jogja, karna semuanya sudah tercatat rapi. Hahaha Niat !

Day 3
Hari ini adalah hari terakhir kami di Jogja, pesawat kami di jadwalkan berangkat pukul 9 malam, direct flight ke Palembang. Jadi kami punya waktu yang cukup panjang untuk berjalan-jalan di hari terakhir kami dikota ini.

Setelah sarapan dan berenang, kami check out dari hotel dan menuju ke tujuan pertama, Holycow. Asli ngidam parah sejak TKP palembang gulung tikar 😭 


Tujuan selanjutnya adalah ke Taman Sari dan Masjid bawah tanahnya, penasaran banget kok aku ga tau kalo di taman sari ada ruang bawah tanahnya, dan ternyata tempatnya emang berbeda 🙈 Hari itu kawasan wisata ini padat sekali dengan pengunjung baik dari dalam dan luar negeri, sampe-sampe untuk dapet 1 foto yang proper aja harus ratusan kali klik 😅

 

Adzan sudah berkumandang, kami sholat di Masjid Margoyuwono di dekat alun-alun selatan. Masjid ini bentuknya sangat tradisional, aku yakin masjid ini termasuk masjid yang cukup bersejarah. Setelah shalat mataku tertuju pada sepasang bapak dan ibu yang juga baru selesai shalat Ashar. Sang ibu menunggu suaminya di pelataran masjid, lalu sang bapak menghampiri dan meraih tangan sang ibu. Sambil berjalan bersama mereka mengobrol mesra, tangan kiri Bapak menggenggam erat tangan kanan ibu yang bejalan di sebelah dalam sisi jalan, sedangkan tangan kanan sang bapak memegang payung untuk memayungi istrinya dari cuaca terik. Pasangan ini adalah cita-citaku, insya Allah suatu saat bila Allah Subhanahuwata'ala memanjangkan usia kami, ketika anak-anak sudah mempunyai kesibukan sendiri, kami akan tetap sama, Bergandengan tangan hingga akhir usia. Aamiin ya Robbal alamin.
  
Siang itu kami makan siang dengan menu yang legendaris dari Warung Handayani yang lokasinya masih dekat dengan alun-alun kidul (selatan), yaitu Nasi brongkos dan es Campur nya yang  menggunakan perpaduan tape dan kelapa muda. Suamiku suka brongkosnya, tapi sayangnya kurang pas di lidahku, tapi tetap habis sih.



Dari Alun-alun kidul, kami lanjut ngopi di Old town white coffee di Jogja city mall , aku memesan iced coffee dan suamiku memesan kopi yang menurutnya terlalu kental dan pahit. Saat ku cicip benar aja, bahkan kopinya jadi susah diteguk karna kebanyakan ampas 🥴



Sebelum jalan ke bandara, aku dan suami mampir dulu di Bakpia 25 untuk membeli oleh-oleh, dan sudah tentu beli Yangko cemilan favoriteku. Aku bisa habis sendirian ga bagi-bagi kalo urusan makan yangko ini.

Perjalanan jogja di tahun 2017 ini ditutup dengan manis. Insya Allah perjalanan di 2018 akan ada anak bayi yang akan ikut mengunjungi jogja untuk pertama kalinya. Belum tau kapan yang jelas sudah sangat ingin, dan sudah mulai menyusun itinerary yang berbeda dari biasanya . Insya Allah semoga Allah Subhanahuwata'ala selalu beri kesehatan dan kekuatan ♥️


You Might Also Like

0 komentar