Liburan Roadtrip Jogja dan Solo (Part. 2) | Assalamualaikum Solo

Lanjut dari  cerita sebelumnya.. Setelah pertama kali berlibur ke Solo tahun 2016 lalu, aku dan suami ketagihan untuk kembali ke So...


Lanjut dari cerita sebelumnya..

Setelah pertama kali berlibur ke Solo tahun 2016 lalu, aku dan suami ketagihan untuk kembali ke Solo ditahun berikutnya. Rasanya banyak sekali hal yang belum diexplore di kota asal Presiden ini.

Day 1 (Solo)
Siang hari kami tiba di Solo setelah menempuh perjalanan darat dari Jogja, setibanya dihotel suamiku yang kelelahan nyetir antar provinsi hari ini pun tepar sejadi-jadinya. Aku pun sempat tidur dan kembali segar bugar 2 jam setelahnya, karna suamiku terlihat sangat lelah, kubiarkan ia istirahat sampe puas tapi tetap selalu kubangunkan setiap tiba waktu shalat. Alhamdulillah setelah sholat isya ternyata ia ga lanjut tidur, ga waktu lama aku ajak aja cari makan malam di Galabo alias Gladag langen bogan yang merupakan pasar kuliner Solo dimalam hari.

Karena kami datang ketika weekdays otomatis pasar kuliner ini sepi pengunjung. Aku seneng banget ketika di galabo iada jual Tengkleng klewer bu Edi, jadi ga mesti empil-empilan sama pengunjung lain saat siang hari mengingat kuliner ini emang terkenal dan laris banget. Selain memesan Tengkleng, kami juga memesan baso daging (maaf lupa nama spesifiknya) beserta jeruk hangat untuk suami dan es jeruk untukku.
    

         
Masya Allah ternyata tengklengnya emang seenak ituuuu.. konon katanya tengkleng klewer bu Edi ini adalah salah satu menu favoritenya bapak Presiden ketika masih menjabat sebagai walikota Solo. Pilihan kami untuk memesan hanya 1 porsi dari setiap menu yang kami pesan ternyata tepat, makan berdua suami pun udah kenyang banget. Alhamdulillah.

Karna waktu jalan-jalan kami di Solo cuma 1 hari dan hari sudah cukup larut, kami putuskan untuk langsung kembali ke hotel agar besok bisa bangun dengan bugar. Maklum saja, si istri udah nyiapin itinerary yang cukup panjang.

Day 2 (Wonogiri & Karanganyar)
Setelah sarapan pagi kami langsung bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata yang ingin sekali aku kunjungi. Setiap kami berlibur memang seperti itu, hanya sesekali suami punya tujuan khusus selebihnya pasti cuma ikutin mau istrinya aja.

Sebelum memulai perjalanan sudah pasti harus mampir dulu di "tetangga" kami selama beberapa hari ini untuk membeli ice coffee dan apple pie. Tujuan pertama kami adalah Bendungan Colo yang jaraknya sekitar 21km dari Hotel tempat kami menginap.





Dengan bantuan Waze akhirnya kami sampai juga di Bendungan Colo yang bener-bener instagramable tapi termasuk salah satu destinasi wisata yang gak biasa karna harus masuk perkampungan warga dan memang fungsi aslinya untuk pengairan, jadi udah bisa di pastikan kalo lokasinya jauh dan hanya terdapat beberapa kedai makan kecil di dekat sini.
 

Lanjut ke destinasi berikutnya, aku ajak suamiku untuk mampir ke Telaga Claket yang kalo di lihat dari Waze sebenarnya deket banget sama Bendungan Colo, tapi ternyata jalan yang dilalui hanya bisa digunakan oleh roda dua, terus aku complain deh di waze dan ga butuh waktu lama langsung dapat respon dari pihak mereka dan livemap nya diperbaiki.


Berhubung disasarin waze, kami jadi harus muter arah melalui jalan besar sekitar 7 km menuju telaga ini. Suprisingly, jalan untuk menuju telaga ini sedang diperbaiki dan tidak bisa dilalui mobil, yang artinya kami harus jalan kaki lagi sejauh kurang lebih 1 km untuk bisa sampai disana. Alhamdulillah ga sia-sia walau ternyata telaga ini punya sebuah restoran kecil dan untuk berfoto disini kita harus membayar beberapa ribu rupiah (pastinya lupa).

Dari wonogiri, tujuan kami selanjutnya adalah Karang Anyar..

Kami ingin mengunjungi destinasi wisata yang belum sempat kami singgahi dikunjungan sebelumnya.

Baca juga :
Tapi sebelum melanjutkan perjalanan, kami mampir sholat dulu di Masjid Besar Nguter. Tujuan kami selanjutnya adalah Grojogan Sewu, sayangnya ketika sampai disana sudah lewat pukul 4 sore yang artinya pintu masuk air terjun sudah ditutup, gagal lagi.. tapi Allah Subhanahuwata'ala ga pernah salah menentukan takdir, insya Allah artinya kami disuruh mampir lagi ke Solo. Aamiin.

Sempet ada drama saat mau masuk ke dalam mobil, monyet-monyet liar di sekitar hutan air terjun langsung menyerbu dan merampas roti yang aku pegang, belum juga kemakan šŸ˜„ Suami bilang nanti makanannya dia ganti, terus aku becandain kalo tadinya yang diambil HP berarti aku bakal punya HP baru dong hahaha ..
Astaghfirullah.. nauzubillahminzalik..

Tujuan utama kami ke Karang anyar adalah karena aku pengen banget mampir ke Candi Ceto yang Alhamdulillah masih kesampean disinggahi saat itu. Kami masih beruntung karena tiba beberapa menit sebelum pintu masuk candi di tutup. Setiap pengunjung dipinjamkan kain kotak hitam putih sebagai tanda menghormati kesakralan candi ini. Karena lokasinya berada di lereng gunung sewu, otomatis jalan yang dilalui cukup terjal dan berliku. Kalo ga terlalu ahli nyetir mobil dikondisi menanjak mending ga usah coba-coba deh.

Setelah dirasa cukup, menjelang magrib kami turun ke bawah untuk mencari masjid terdekat. Udara dingin pegunungan makin menusuk tulang, di perjalanan turun aku melihat ada pasangan yang menikmati pemandangan matahari terbenam, terlihat cukup romantis walau hanya dengan duduk di pinggir jalan di kaki bukit. Bahagia emang sederhana ya.. Sayang warna senja kali ini tidak seindah kunjungan kami pertama ke karang anyar, tapi tetap memberikan rasa hangat ditengah dinginnya angin yang menusuk tulang.

Diperjalanan yang terus menurun, suami ngerasa kalo rem mobil kami terasa "sangat jauh", yang bisa nyetir pasti ngerti ya maksudnya gimana hehehe. Karna terlalu sibuk konsentrasi sama rem, akhirnya kami kelewatan lagi makan sate kelinci khas karang anyar. Sempat mampir sebentar untuk sholat magrib di masjid terdekat, lalu kami melanjutkan perjalanan kembali ke Solo.

Sesampainya dikota solo sebelum istirahat di hotel kami mampir ke Solo Paragon untuk makan malam, tapi sayangnya ga ada makanan yang dirasa menarik malam itu, akhirnya cari kedai makanan khas yang di rekomendasiin di trip advisor tapi sayang pada tutup. Akhirnya makan bistik lidah di warung makan sumber bestik. Enak, terjangkau dan kenyang.


Day 3 (kembali ke Jogja)
Hari ini kami kembali ke Jogja, dan sebelum check out nyempetin berenang dulu di kolam renang hotel. Sebelum lanjut ke jogja mampir di Hartono mall dekat hotel untuk beli crepes dan menjama' shalat. Diperjalanan kami mampir dulu di Bakso Alex yang cukup terkenal di Solo.


Kami bersemangat sekali hari itu, ga sabar untuk bisa kembali mengexplore kota favorite kami, rasa syukurpun tak henti-hentinya kami ucapkan untuk nikmat dan karunia Allah subhanahuwata'ala yang tak pernah putus kepada kami.

Jadi seperti itu lah perjalanan singkat kami di Solo, sampai jumpa di perjalanan kami di jogja ♥️

You Might Also Like

0 komentar