Belitung, pulau tetangga yang mempesona (part I)

Aku dan suami punya cita-cita yang sama, mau menjelajah dunia berdua. Itulah enaknya kalo kamu menikahi sahabatmu, apalagi sahabatm...



Aku dan suami punya cita-cita yang sama, mau menjelajah dunia berdua. Itulah enaknya kalo kamu menikahi sahabatmu, apalagi sahabatmu ini punya hobi yang sama yaitu fotografi dan travelling. Aman sudah dunia. Beberapa bulan yang lalu, aku diajak suami liburan singkat di pulau tetangga, Belitung. Selama suamiku di tugaskan di pulau bangka, rasanya sayang sekali kalo ga sekalipun berlibur ke pulau tetangga ini, apalagi masih satu provinsi.

Liburan kami kali ini terbilang singkat karena cuma 3 hari 2 malam dengan memanfaatkan tanggal merah di hari jumat. Hampir ga jadi karena suami dapet tugas mendadak ke jambi 2 hari sebelum jadwal liburan kami, Alhamdulillah..liburannya masih bisa terlaksana dengan baik.

Hari -1 
Pesawat kami dijadwalkan berangkat pukul 11 siang, hujan mengguyur Pangkal pinang dengan cukup deras. Sampe waktu boarding pun hujan tetap ga berhenti juga. 15 menit setelah seluruh penumpang masuk ke pesawat tetap tidak ada tanda-tanda pesawat akan di berangkatkan, tidak lama setelah itu, pramugari mengabarkan hujan deras disertai angin kencang sedang terjadi di Tanjung pandan, hal ini akan membahayakan penerbangan kami karena pesawat tidak berani mendarat disana. Akhirnya, kami semua disuruh turun lagi ke ruang tunggu Bandara depati amir dan menunggu panggilan selanjutnya. Sambil menunggu, aku dan suami sholat dzuhur dan jama' Ashar terlebih dahulu. 15 menit kemudian, kami dipersilahkan untuk masuk pesawat lagi.


Setelah delay 3 jam, Alhamdulillah kami mendarat dengan selamat di Bandara H.A.S Hananjoeddin, Belitung. Bentuk bandaranya agak mirip dengan bandara Bangka, bedanya bandara Belitung ini lebih baru dan ruang tunggu keberangkatannya lebih baik.

Suami sudah mengabari petugas tempat kami menyewa mobil kalo pesawat kami delay, setelah mendarat suamiku menghubungi beliau lagi karena sudah janjian mobil yang kami sewa akan diantar ke bandara. Sembari menunggu, kami makan dulu di anjungan pengantar  yang menjadi satu dengan kantin bandara. Aku dan suami sama-sama memesan nasi soto, karena lapar, rasa sotonya berasa enak banget hehehe.

Ga lama, Bapak supir mengabari bahwa beliau sudah sampai di bandara. Kami bergegas keluar dan si bapak minta maaf agak terlambat karena tamu sebelumnya memaksa untuk diantar ngopi-ngopi sebentar, hehehe. Diperjalanan mengantarkan si bapak ke kantornya, kami ditunjukkan hotel tempat kami menginap yang ternyata cukup dekat dengan bandara.

Baca juga : Menginap di Hotel Hanggar 21, Belitung

Setelah mengantarkan bapak kembali ke tempat penyewaan mobil, kami ga langsung pulang ke hotel tapi mampir sebentar melihat-lihat Tugu batu satam, dan mengunjungi pantai terdekat dari pusat kota tanjung pandan yaitu Pantai tanjung pendam. Agak miris melihat kondisi pantai ini yang kotor dan banyak sekali sampah di bibir pantainya, padahal banyak sekali restoran dan kafe-kafe yang tersebar sepanjang pantai dan selalu ramai dengan pengunjung. Harusnya kebersihannya lebih dijaga :(



Halo dari Belitung

Sama seperti liburan kami sebelumnya, di liburan kali ini kami tetap jalan-jalan tanpa tour guide, cukup dengan cari reverensi tempat wisata tujuan di google + instagram dan berkeliling kota dengan bantuan aplikasi favoriteku, Waze.

Baca juga : Travelling tanpa tour guide dengan Waze


Sebelum pulang ke hotel, kami mampir dulu ke Mie Belitong Atep yang terkenal itu. Berkunjung ke Belitung ga lengkap kalo ga mampir di restoran ini. Saking terkenalnya, dinding restoran ini dipenuhi foto artis-artis yang datang kesini untuk mencicipi mie belitong mereka. Aku jatuh cinta banget sama mie belitong setelah mencoba makan mie belitong atep, buatku rasanya lebih nikmat dibandingkan Mie koba nya pulau bangka. Mungkin karena mie koba menggunakan kuah ikan laut, sedangkan mie belitong menggunakan kuah udang. Agak sedikit mirip dengan mie celor di palembang walau rasanya jauh berbeda. Selain itu mie koba dominan rasa kecapnya menurutku, sedangkan mie belitong lebih gurih walau agak manis, Nyum !

Aku sempat kebingungan  mencari mie belitong di pangkal pinang, Alhamdulillah aku nemu kedai yang jualan mie belitong dengan rasa yang hampir mirip dengan mie atep. Yeay !

Baca : Kedai makan yang wajib di kunjungi di pulau bangka

mie belitong Atep

Karena hari hampir magrib, kami bergegas pulang ke hotel untuk mandi dan sholat. Setelah selesai bersih-bersih dan istirahat sebentar, kami keluar lagi. Tujuan kali ini adalah silaturahim ke rumah teman suami yang baru saja di mutasi ke Tanjung pandan. Setelah mengobrol sebentar, suami mengajak teman beserta istri dan anaknya untuk makan diluar. Aku lupa nama restorannya apa.

Setelah puas mengobrol, kami antar mereka pulang kerumah dan kami langsung pulang ke hotel. Rasa ngantuk sudah menjalar, tanda kami harus segera beristirahat mengisi tenaga untuk berpetualang esok hari.

Baca juga : 
Belitung, pulau tetangga yang mempesona (part I)
Belitung, pulau tetangga yang mempesona (part II)
Belitung, pulau tetangga yang mempesona (End)
Hotel di Belitung

You Might Also Like

0 komentar