When life gives you lemons, make lemonade

2 Minggu ini lumayan cape, saking sibuknya aku sampe 4 kali bolak balik Palembang-Pangkal pinang untuk ngurusin kerjaan dan ngurusin sua...


2 Minggu ini lumayan cape, saking sibuknya aku sampe 4 kali bolak balik Palembang-Pangkal pinang untuk ngurusin kerjaan dan ngurusin suami yang lagi rewel karna sakit, bawaannya mau dideket istrinya mulu. Gemes banget, jadi berasa punya bayi hehehe. Alhamdulillah banget, disyukuri semuanya.


 Karena suami yang sakit beberapa minggu kemarin, membuat pikiran dan perasaanku ga karuan banget. Badan lagi kerja di Palembang, tapi hati di Pangkal pinang. Kelar kerjaan satu, aku langsung terbang ke Pangkal pinang, beberapa hari setelahnya terbang ke Palembang lagi, seperti itu berkali-kali. Sama sekali ga mikirin apapun selain suamiku. Badanku pun entah udah berapa kali suhunya turun naik turun naik tanpa aku peduliin, ujung-ujungnya sembuh sendiri hihihi. Itulah kalau punya kerjaan beda kota, kamu harus tangguh dalam apapun. Baik dalam urusan finansial, perasaan, dan fisik. Beruntunglah kalian yang bisa sekota sama suami, karena ga mesti mikirin gimana rasanya struggle "membelah diri" antara kerjaan dan urusan rumah tangga. Buatku pribadi, bagaimanapun juga suami adalah prioritas utamaku.

Sibukku adalah sibuk yang baik

Karena alhamdulillah aku masih diberikan Allah SWT rasa tanggung jawab yang tinggi atas kewajiban akhiratku (suami) dan kewajiban duniaku (pekerjaan). Jadi walaupun sibuk, aku masih dalam level menikmati proses. Toh masih muda, yang penting sekarang berusaha yang terbaik biar Allah SWT makin sayang dan kasih hadiah nantinya. Biar nanti tua nya tinggal nikmatin aja :)

Sebenarnya aku tidak sendirian menjalani ini, beberapa teman dekatku pun mengalami hal yang sama. Bahkan ada diantara mereka yang terpisah sangat jauh dari suaminya, bisa ketemu beberapa bukan sekali. Luar biasanya mereka kuat, walaupun aku yakin sekali perasaan sedih itu mereka pendam sendiri, tapi seengga nya mereka bisa kuat. Sedangkan aku, lemah setengah mati. Terkadang aku cuma ingin jadi istri sholehah yang selalu ada di dekat suamiku, melayaninya, menjaganya, dan menyelesaikan urusan karier sampai disini.

Beruntungnya suami sangat mendukung pekerjaanku, aku sempat bilang padanya. Bila ia merasa keberatan dan memintaku berhenti bekerja, aku ikhlas se ikhlas-ikhlasnya. Tapi tidak, dia merasa bangga dengan apa yang sudah aku capai dan ingin terus aku bergerak maju. Jadi, apa yang aku lakukan selama ini semata-mata karena mencari ridho Allah SWT lewat ridho suami tercinta. Karena aku ingin melihat suami yang ku cintai dan selalu mendukungku bangga dan bahagia. Rezeki dari Allah SWT aku memiliki karier yang baik, aku tau Allah SWT pasti punya rencana dan jalan terbaik untuk kehidupan kami.

Aku ini termasuk tipe orang yang kurang suka mengumbar tentang kehidupan pekerjaan di sosial media. Buat apa ? belum tentu orang ngerti juga. Lagian orang lain juga punya kehidupan masing-masing. Jadi cukup dijalani dan dinikmati sendiri aja. Makanya di Instagram, aku ga pernah nge-update urusan kantor sama sekali. Masih suka sesekali di Path, itupun cuma beberapa. Buat beberapa orang yang ga mengenalku baik, mungkin berpikir hidupku libur dan santai mulu, padahal mah ga tau aja ;p

 Intinya sih, jangan menilai seseorang cuma dari sosial media nya aja, apalagi kaya aku ini, Instagramku isinya tentang kesenangan duniawi semua, HAHAHA. Salah banget kalo mikir orang yang nge-update tentang keindahan mulu itu selalu liburan dan ga ada kerjaan. Cuma memang sih, aku lebih fokus pada diri sendiri dan menjalani kewajibanku dengan tanggung jawab penuh aja, karna mimpi dan usahaku ku tulis di otakku, bukan di gambarkan di instagramku #cie.

Diatas apapun di dunia ini, aku amat sangat bersyukur punya kerjaan yang cukup fleksibel tapi mebanggakan. Alhamdulillah juga karena suamiku ditempatkan di Pangkal pinang yang jaraknya cuma ditempuh dalam 20 menit dengan perjalanan udara, Alhamdulillah juga Pulau Bangka ini indah banget, jadi ketika aku sudah stress karena urusan kantor, "pulang" ke bangka adalah salah satu cara terbaik mereduce stress yang ada. Intinya bagaimana kita bersyukur dan memandang segala sesuatu dengan cara yang positif. Jadi dipikirin yang enaknya aja.


Karena rezeki ga melulu soal uang

Dikasih pekerjaan sesuai minat dan ditambah punya suami yang baik hati, lemah lembut, super penyayang, dan takut sama Rabb-nya itu juga rezeki yang ga ternilai dari Allah SWT. Maka nikmat Tuhanmu mana lagi yang akan kau dustakan ? Dipikirin yang positif nya aja, biar Allah SWT ridho dan makin sayang. Karena semua hal yang terjadi juga atas izin Allah, kan ?

Buat para pejuang "long distance marriage" semangat yah, semoga Allah ridho atas semua pengorbanan kita dan bisa segera di kasih rezeki sekota dengan suami tercinta. Aaamiin Ya Rabbal Alamin.

You Might Also Like

2 komentar

  1. haii Mitha...
    kita samaa "long distance marriage" bedanya aku antara palembang dan lampung.
    ngebaca postingan kamu jd ngerasa ada temen yg senasib yang sama2 dr Palembang..hahaa
    semoga kita bisa segera disatukan di satu kota dgn suami tercinta yaah...amiiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Jie, salam kenal yah..
      Aamiin.. semoga segera ada jalannya. Semangat !

      Delete