berbagi pemikiran : karir menjulang dan keharmonisan rumah tangga

Udah akhir september aja. lagi males liat tampilan blog yang plain, jadinya nge-redesign sesuai mood, biar lebih berwarna dan ceria. tem...



Udah akhir september aja. lagi males liat tampilan blog yang plain, jadinya nge-redesign sesuai mood, biar lebih berwarna dan ceria. tema nya floral water color kali ini. fresh and so me. i really love colorful woweeeer..


sabtu ini kekasih mau pulang lebaranan sekalian ambil cuti tiga hari. mau survei vendor, beli beberapa item dan yg penting mau beli our engagement and wedding ring. insya Allah. yes, we are getting married next year. walaupun masih lebih dr 6bulan lagi, segala perintilan harus mulai diurusin dari skrg, dan surprisenya lagi ternyata ngurusin persiapan nikahan sendiri sangat ribet yet so fun ! si bride to be ini ampe bikin log book ala ala skripsi atau thesis buat ngelist semuanya jgn ampe kelupaan. hehe. may Allah ease everything.

bahagia banget menjelang hari bahagia , tapi makin dewasa cara berfikir makin paham bahwa persiapan pernikahan ga cuma urusan selebrasi pelepasan masa lajang yg cuma sekali seumur hidup, tapi juga persiapan mental lahir bathin dan pendewasaan ego setelah pesta meriah berlangsung.

sebagai cewek yang punya cita-cita super dan selalu fokus dalam sekolah, benturan antara melanglang buana mengejar impian atau mengalah demi keluarga itu kayanya hal yang biasa. untuk ku pribadi, keputusan jangka panjang ga bisa diputusin sendiri lagi, udah punya calon suami sekarang. segala sesuatu yang akan terjadi pada kehidupan pernikahan kami udh harus dirundingin sama-sama. walaupun blm di tunang secara adat, tapi aku sudah menjadi calon istrinya sejak oktober tahun lalu, saat dia melamarku langsung pada ayahku.

aku paham sekali, bahwa dalam urusan rumah tangga harus ada yg secara ikhlas mengalah dan rela sedikit mengerem karir demi keharmonisan keluarga. istri adalah pendamping suami, selayaknya selalu ada didekatnya dan menjadi orang terdekat tempatnya berkeluh kesah. walau banyak pasangan yang memilih untuk tetap beda kota karna alasan tertentu, buatku tetap akan lebih indah bila bisa tinggal bersama dgn suami tercinta. gitu jg dgn tumbuh kembang anak-anak, karir bisa menunggu, perkembangan anak yang sekali saja dilewatkan, maka ga akan pernah bisa terulang utk kita saksikan. nyesel deh seumur hidup. banyak anak yg akhirnya lebih dkt dengan si mbak ketimbang sm ibu bapaknya. kenapa ? ya karna si mbak punya banyak waktu utk mereka, selalu ada ketika mereka butuh dan selalu ada dr bangun ampe tidur ampe bangun lagi. gitu terus ampe gede. pernah baca salah satu berita yg menulis bahwa ada seorang ayah yang melihat anaknya yg masih bayi di gendong pengemis di lampu merah, ternyata si anak disewakan oleh pengasuhnya 150ribu/hari. si ibu yang seorang wanita karir memutuskan berhenti bekerja hari itu juga, dia ga berhenti menangis menyesali keadaan. atau anak-anak yg kemudian mencari pelarian karna kurang kasih syg orang tua, ga punya temen cerita dan akhirnya mencari kenyamanan dan orang yang mendengarkan keluh kesah mereka di luar rumah,  ga peduli orang ini bener apa engga,  si anak tetap memprioritaskannya karna orang ini selalu ada buat dia. gampang sekali menemukan kasus seperti ini disekitar kita, jangan sampe kejadian seperti ini menimpa kita.

pada kasusku, sejujurnya aku ingin memiliki gelar doktor sebelum usia 30 tahun. aku punya banyak cita-cita besar yang pengen sekali diwujudkan. aku ingin punya perusahaanku sendiri. menjadi insinyur yang handal dan disegani. aku pikir aku sudah melakukan segala urusan utk mencapai itu dengan sangat baik sejauh ini, aku salah satu lulusan terbaik Universitas Sriwijaya pada periode wisuda september 2011. aku pemecah rekok wisudawan tercepat di program magister departemen metalurgi dan material universitas indonesia, bahkan professorku bilang pada ibuku ttg hal ini dan membuat ibu bangga setengah mati. aku berhasil membuktikan pada mereka yg pernah berkata bahwa lulus 1, 5 tahun utk magister dengan kuliah dan full riset itu ga mungkin. aku, bila ingin mengikuti egoku sudah pasti ingin terbang lebih tinggi.

tapi ketika memandang wajah teduh seseorang yg dalam beberapa bulan lagi akan menyandang status sebagai suamiku, rasanya menjadi istri patuh yg mendapat jaminan surga karna ridho suaminya sudah cukup buatku. bila sudah menjadi istrinya, patuhku adalah miliknya. apakah sanggup aku melenggang sekolah keluar negri ketika suamiku seorang diri dirumah ? apakah pantas aku sibuk dengan urusan pekerjaan dan bekerja di luar kota ketika suamiku sendirian merantau di kota orang ? bagaimana bila ia sakit ? bagaimana bila ia sedang butuh teman bicara ? memang dia tidak pernah melarang, tapi aku sendiri yg mesti tau diri. karna sejak sah nya akad, maka aku milik suamiku sepenuhnya. calon suamiku ini sangat menghargai aku. terserah mau kerja full time di perusahaan, jadi dosen, atau engineering consultan seperti sekarang. dan bahkan dia bilang "terserah sayang mau kerja atau engga, aku bisa membiayai kebutuhan  kamu dan keluarga kecil kita, karna walaupun kamu kerja dan punya gaji ratusan juta, tetap gajiku akan aku berikan padamu. jadi mau kerja atau engga, sama saja sayang..kau tetap kewajibanku". manis sekali. tapi ketika dia begitu rapuh dan lelah pulang dr bekerja, sifat manjanya keluar dan berkata "coba kalo sayang udah disini, pasti walaupun capek aku tetep seneng bgt..pulang kerja bisa cium kening istri dan cerita keadaan dikantor seperti apa sambil makan malem sama-sama", atau ketika dia sedang lapar tp males keluar kostan, dia bilang "aku laper tapi aku pengen tumis kangkung, cumi goreng sama sambel buatan sayang", atau dengan nada excited dia menceritakan bahwa dia menemukan makanan yg aku suka di tempat dia bertugas, biar aku senang ketika nanti mendampinginya..dia begitu excited menunggu kehadiran calon istrinya ini. bagaimana bisa aku menolak utk mendampingi laki-laki semanis dia ?

professor ku berpesan ketika aku akan pamit kembali kepalembang, "cari pekerjaan yang deket sama suamimu aja mith..dimana dia bertugas, saya ga pernah melihat ada long distance marriage yg berjalan dgn baik, kalo pun mungkin tempat suamimu bertugas nanti adalah suatu kota kecil, berarti kau harus mengalah utk mendampinginya..ikhlasmu ga akan sia-sia mitha".
bahkan kemudian dia bercerita ketika suaminya yg merupakan ahli diperusahaan pesawat terbang rela resign demi mengikuti karir sang istri yang harus menetap di tempatnya mengajar. karna sang istri menjadi pns. sungguh beliau punya suami yg hebat sekali.

benar. jangankan beda kota, serumah aja masih suka banyak masalah.

beberapa saat yang lalu tanteku yg menetap diamerika mengirimkan link dan syarat apply utk bekerja di PBB. beliau sering jadi delegasi yg diutus dr kantornya pada acara resmi PBB jadi sering ngobrol dan berbagi cerita dengan orang-orang yg bekerja disana. faktor aku punya visa US bisa jadi pertimbangan utk keluar masuk US bila dibutuhkan, bahasa inggrisku cukup baik dan aku pandai membawa diri jadi tak ada salahnya mencoba kata beliau waktu itu. tapi aku ga bisa memutuskan semuanya sendirian. ada calon suami dan calon keluarga besarku yg baru. aku cerita hal ini kepada calon mama mertua dan beliau bilang "bagus, tp mungkin nanti aja jgn sekarang ya yuk..takutnya rencana kita ga berjalan lancar kalo ayuknya jauh". walau belum tentu di terima tapi bener sekali apa yg dibilang mama. alangkah ribetnya kalo si calon pengantin wanita ini tiba-tiba harus pergi jauh. dimana-mana yg paling excited dan sibuk ngurusin perintilan nikahan kan si perempuan, dan biasanya si lelaki manut aja apa mau calon istrinya. kami berdua punya cita2 pengen membangun keluarga di tempat yg jauh dari wilayah indonesia, ya mungkin memang ga sekarang, semoga nanti bisa terwujud.

gitu juga sama nenek, bahkan utk liburan aja ga dibolehin. jangan banyak ulah dulu kalo mau kawin katanya hehe. mungkin keliatannya seperti mempersempit ruang gerak, tapi bila dilihat mereka semua sangat sayang sm aku dan calon suamiku. jangan sampe apa yg kami rencanakan jadi ga sesuai rencana. nauzubillah minzalik.

logika harus memimpin, iman juga.. jangan sekali2 membuat ego jadi pemenang. setiap agama punya ajarannya sendiri tentang hubungan suami istri, itulah yang harus dijadikan patokan. udah berapa banyak pasangan yang berpisah karna dua-duanya keras kepala. oke, anggep aku masih cabe-cabean tentang keharmonisan rumah tangga, tapi ada mbah google dan pengalaman disekitar yang bisa dijadiin referensi gimana nanti kalo mau berumah tangga. seperti yang aku bilang diatas bahwa harus ada yg mengalah. dan itu bisa disesuaikan dengan keputusan bersama. apakah si istri atau si suami yang mengalah. please mengerti bahwa mengalah utk rumah tangga adalah sesuatu yang luar biasa. ada kata "menang" yang tersembunyi di dalamnya. buatku, rezeki istri ataupun suami dalam rumah tangga itu adalah rezeki bersama. jadi siapapun yang mengalah, itu akan dilalui bersama. kalo pun ternyata rezeki istri lebih besar, berarti Allah membukakan pintu rezeki yang lebar utk keluarga lewat si istri. suami dan istri itu satu kesatuan kan ? :)

tanteku, yang sudah seperti ibu kandungku merupakan orang yang "menang" dan berhasil menekan egonya. ketika beliau pulang dr kantor kami menyempatkan makan di grand indonesia berdua saja. berbagi cerita dan menyampaikan kekaguman ku atas hebatnya dia sebagai ibu rumah tangga. 20tahun yang lalu beliau dikirim ke Jerman utk melakukan pendidikan selama 3 tahun dr kantornya. dari ribuan orang karyawan yang diseleksi kantor, terpilih 6 orang dan dia satu-satunya perempuan. kebayang lah betapa cemerlang karir dia ketika nanti akan pulang ke tanah air. karna semua org yg dikirim dipersiapkn utk jadi direktur baik di perusahaan itu ataupun di anak perusahaannya. pulang ke Indonesia benar saja, beliau langsung dpt jabatan strategis. kemudian beliau menikah dgn teman satu kantornya yg saat itu blm menjabat apa-apa. tak berapa lama tanteku akan dipindah tugaskan ke timur indonesia dgn kenaikan pangkat, dgn tegas beliau menolak dan mungkin saja tolakan itu akan mematikan jalan karirnya selamanya. beliau lebih memilih menjadi tim ahli biasa dan mendampingi kemanapun suami ditugaskan walau dgn resiko tak ada lagi promosi jabatan. buah dr keikhlasannya? karir suaminya melesat bagai roket dan kurang dari 10 tahun sang suami sdh jadi direktur dianak perusaahaan . bahkan saat ini dipromosikan jadi direktur di salah satu perusahaan bumn terbesar di indinesia itu. sungguh akan beda kalo tanteku mengikuti ego nya. kalaupun tinggal di satu kota tp beliau tidak mengalah seperti sekarang, sudah pasti beliau akan pulang malam. si suami capek. si istri capek. ga pny quality time. trs berantem deh. aku yakin sekali kesuksesan om ku itu juga karna keikhlasan dan pengorbanan dan dampingan dari tante ku. setiap kali pulang dari kantor, yang pertama kali dicari om ku adalah istrinya. buat apa ? buat cerita dan berbagi apa yang dijalani dikantor hari itu. si wanita luar biasa ini selalu ada kapanpun suaminya butuhkan. dibalik pria sukses, ada wanita hebat kan ? hebatnya lagi tanteku ini luar biasa murah hatinya, ahli sedekah. ah biar kusimpan kekaguman itu utk aku jadikan panutan. tanteku bilang "bagaimanapun, kita harus jadi istri yang pintar..biar ketika suami ada keluh kesah tentang apa yg dia hadapi di kantor kita mengerti dan bisa memberikan pendapat, coba kalo kita ga paham..bisa2 cenga cengo aja dengerin suami cerita padahal satu-satunya orang terdekat dan tempat berbagi suami ya istri". iya, wanita hebat adalah wanita yang pintar. bagaimanapun, jangan pernah berhenti utk terus belajar.

aku percaya bahwa pengorbanan yg dilakukan dgn niat baik dan ridho allah ga akan pernah sia-sia. wanita tetap bisa bekerja, tapi tetap di dalam porsinya yaitu sesuai ridho dan izin suami. beruntunglah ibu-ibu muda yang memiliki ijazah yang berguna ga cuma buat bertahan hidup dan tapi jg untuk menciptakan bibit baru yg berkualitas. untuk menghadapi kemajuan zaman yang seperti sekarang ini, seorang ibu harus pintar dan tau bagaimana cara mendidik anaknya agar tidak salah melangkah, tidak salah jalan. coba deh kalo ibunya ga pinter, sebodo teuing..anak mau maen kemana aja mah bodo amat, PR anak ga bisa ngajarin dan dampingin padahal salah satu quality time antara ibu dan anak adalah saat bisa bercanda sama-sama sambil ngerjain PR..nauzubillah..

kesuksesan bukan hanya didapat dari tingginya pendidikan dan jabatan, tapi juga dari bagaimana berhasilnya ia menjadi istri yang patuh dan bijak untuk suaminya, mendidik dan menghantarkan anak-anak menjadi generasi yang berguna. anak dan suami adalah mandat langsung dari tuhanmu yang harus kau jaga seumur hidup. suksesmu berbakti pada suami dan mengayomi anak-anak, adalah suksesmu dunia dan akhirat.



semoga dilancarkan segala urusan, cita-cita dapat terlaksana satu persatu tanpa melepaskan tanggung jawab dan kodrat sebagai istri yang patuh. Aku percaya banget, walaupun keadaanya akan berbeda, kalo dulu kan apa-apa bisa diputusin sendiri dan langsung aja dilakukan, sekarang walaupun akan menikah dan prioritas akan terfokus sama keluarga tapi tetep berusaha sedikit demi sedikit mewujudkan cita-cita. kalo punya cita-cita yang baik, insya Allah akan dimudahkan..yang penting Suami ridho, Allah jadinya ridho, malaikat sayang, akhirat dapet deh insya Allah. suami juga pasti akan mendukung cita-cita mulia istrinya ♥

ingatlah suatu hal :

“Jika seorang wanita menjaga shalat lima waktu, berpuasa pada bulannya, menjaga kehormatannya dan menaati suaminya,niscaya dia masuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan.”
(HR. Ahmad nomor 1661, hadits hasan lighairihi).

love,
The Happy Bride to be ♥

You Might Also Like

1 komentar

  1. SUBHANALLAH................
    sperti wanita impianku dimasa lalu......

    ReplyDelete