Mendadak Medan

Seperti judulnya, perjalanan ke Medan kali ini bener-bener diluar rencana. Suami mendadak dinas ke Medan dan si istri diajak ikutan. Wala...


Seperti judulnya, perjalanan ke Medan kali ini bener-bener diluar rencana. Suami mendadak dinas ke Medan dan si istri diajak ikutan. Walaupun judulnya dinas dan cuma 2 hari, buatku sih cukup lumayan buat kunjungan pertama. Aku dapet banyak banget rekomendasi makanan enak yang mesti dicoba di Medan, tapi karena tripnya bukan jalan-jalan, sudah bisa dipastikan kayanya ga akan kecicip semua. Explore Sumatera Utara masuk dalam wishlist kami selanjutnya, semoga di trip selanjutnya bisa puas nyobain kuliner dan mengunjungi destinasi wisata favorit di Sumatera utara. aamiin-in dong..

Day - 1
Penerbangan Palembang - Medan ditempuh dalam waktu hampir 2 jam, lebih lama dari penerbangan Palembang - Jakarta. Untungnya udah ada beberapa maskapai yang menyediakan pesawat langsung dari Medan ke palembang dan sebaliknya, Jadi ga mesti ribet transit ke Jakarta. Hari itu kami memilih berangkat menggunakan air asia, yang believe it or not baru pertama kali aku dan suami coba.


Setibanya di Kualanamu, aku girang banget pengen tau mana sih Airport yang sempet jadi airport terbaik se- Indonesia itu. Dan pas sampe ternyata emang airportnya gede dan keren, tapi yang lebih keren menurutku sih terminal Rail link nya 😄 Jadilah walaupun mahal (100 ribu rupiah / orang) kami sengajain naik rail link. Waktu tempuh dari kualanamu ke medan kota sekitar 55 menit, belum termasuk kereta berhenti beberapa kali karena memberi jalan pada kereta yang akan melintas ke arah kualanamu.



Di Stasiun Medan Kota, kami dijemput sama om dan tante nya suami yang menetap disini. Karna udah waktu dzuhur, jadi kami mampir sholat dulu di Masjid Raya Medan Al-Ma'sun. Masjid ini dulu nya menyatu dengan kompleks istana kesultanan deli, dan juga raja-raja yang telah wafat di kebumikannya di kompleks pemakaman raja di dalam halaman masjid ini. Tepat di sebrang masjid, ada lokasi tempat pemandian istri dan putri raja. Dibagian luar mesjid banyak sekali pedagang kaki lima yang menjual cemilan dan berbagai jenis makanan, jadi wajar aja areal masjid selalu ramai walau tidak dalam waktu sholat, selain karna emang jadi salah satu destinasi wisata tapi juga jadi tempat berkumpulnya kalangan dari berbagai usia yang menikmati  jajanan disini.




Ornamen masjid ini cantik dan detail sekali, karna masjid ini kan memang masjid istana, wajar bila ornamennya berbeda dari masjid kebanyakan. Untuk yang masuk kedalam sini pun harus berpakaian sopan (sudah pasti dimana-mana juga begitu), tapi karna masjid ini adalah salah satu destinasi wisata maka mereka menyediakan semacam sarung untuk di pakai selama berada dalam areal masjid bagi pengunjung yang berpakaian pendek. Kalo kemarin sih yang disuruh pake sarung ini adalah sepasang bule yang sepertinya penasaran banget dan ingin masuk ke dalam bangunan masjid.



Setelah sholat, kami diajak untuk mengunjungi istana maimun yang lokasinya cukup dekat dari masjid raya, dulunya bahkan istana ini berhadapan langsung dengan masjid raya, tapi seiring kemajuan zaman dan pembangunan di kota medan yang berkembang pesat, jadilah masjid dan istana dipisahkan oleh banyak bangunan seperti saat ini.

Sebelum masuk ke dalam istana, karna kami belum makan siang jadi kami nyempetin dulu nyobain mie rebus khas medan dan cemilan sate berbagai jenis, ada sate kerang, sate telur puyuh bahkan sate jengkol haha. 1 tusuk sate cuma 2500 rupiah aja. Jengkolnya ga bau sama sekali. Aku sempet dikasih tau sama tantenya suamiku tips masak jengkol biar ga bau, tapi karna suami bukan pecinta jengkol jadi belum kesampean deh nyobain tipsnya. Untuk mie rebusnya agak manis dan hampir mirip sama mie belitong, dan menurutku mie belitong tetap lebih enak hihihi.





Oya, satu lagi yang aku suka banget dari kuliner medan yang aku cobain di plataran istana maimun adalah manisan jambu bangkok. Disini banyak sekali yang jual, rasanya seger banget apalagi di tambah pake bubuk kiamboy. Aku sampe beli lagi buat dibawa ke hotel.

Hari itu istana maimun rameeee banget. Mau jalan aja susah saking ramenya pengunjung di dalam yang asik berfoto menggunakan baju adat kesultanan deli. Om dan tante nawarin kami untuk pake baju adat tersebut juga, tapi karna aku kurang suka di foto (sukanya ngefoto) tawaran itu kami tolak dengan halus.

Setelah membaca sejarah di ruangan sebelah kiri istana, aku baru tau kalo Kesultanan Deli saat ini di pimpin oleh raja muda Seripaduka Tuanku Sultan Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam (Raja Deli XIV) yang naik tahta pada usia 7 tahun (sekarang beliau udah berusia 21 tahun). Beliau diangkat setelah raja sebelumnya yang juga ayah dari Raja Deli XIV gugur dalam tugas negara sebagai kusuma bangsa di dalam pesawat CN235 versi militer di Lhokseumawe NAD. Mendiang Raja merupakan lulusan Akmil Magelang dengan jabatan terakhir sebagai Komandan Batalyon 312/KH Brigif 15 Kodak II Siliwangi. Beliau memang layak menjadi raja, salut..



Setelah dirasa cukup menikmati suasana istana maimun, kami menuju hotel untuk check in dan sholat ashar terlebih dahulu. Kami menginap di hotel Fave Medan, lokasinya cukup dekat dengan Sun plaza Medan dan istana maimun. Selain itu di sisi kiri hotel ini bersebelahan langsung dengan Rahmat International Wildlife Museum milik Rahmat Shah (Ayahnya Raline Rhah). Walaupun termasuk budget hotel, tapi menurutku hotel ini cukup lumayan kok. Kemarin aku dan suami minta supaya key card nya digandain, minjem setrikaan dan sejadah. Petugasnya cepat tanggap nganterin maunya kita, setrikaan bahkan dipinjemin sama meja setrikanya 😊

Lanjut cerita, Sebenarnya setelah dari hotel kami mau mampir di Tjong A Fie mansion, penasaran juga melihat dalamnya seperti apa mengingat museum ini adalah rumah dari saudagar kaya raya medan asal mandarin yang terkenal sangat dermawan pada masanya. Tapi karna hari sudah terlalu sore jadi kami memutuskan untuk jalan sore menikmati suasana di Kampung keling dan mampir di Sun Plaza Medan.

Btw, kenapa disebut kampung keling ? karena daerah ini mayoritas penduduknya keturunan India, hal ini juga terlihat dari berdirinya kuil di daerah ini. Kota medan emang kota besar ya, kayanya kalo mau mengeksplor seluruh pariwisata di Sumatera utara itu ga cukup kalo cuma 3 hari.

Setelah keliling Sun Plaza yang Masya-Allah-gede-amat itu, karna adzan magrib sudah berkumandang jadi suamiku dan om sholat dulu di masjid sedangkan aku dan tante yang lagi ga sholat menunggu di mobil sambil ngobrol seru karna udah lama ga ketemu.

Nah ini yang ditunggu-tunggu, setelah para cowok selesai sholat kami langsung menuju ke Wajir Seafood untuk makan malam. Konon katanya Wajir seafood ini adalah a must visit restaurant in Medan yang selalu ramai sama pengunjung. Benar aja, malam itu Wajir seafood ini rameeeee banget ! Menurutku dari segi rasa emang juara,sih, sedap dan seafoodnya fresh banget. Selain itu juga karyawannya emang bener-bener tanggap melayani pelanggan. Walaupun pengunjungnya lagi rame-ramenya kita ga perlu khawatir makanan kita akan lama tersaji. Laffttt banget !



Waktu udah menunjukkan pukul 10 malam, saatnya kami kembali ke hotel untuk beristirahat. Kami pamit dan mengucapkan terima kasih pada om dan tante. Selamat malam, Medan.

Day-2
Pagi-pagi sekali suami sudah bangun dan bersiap untuk melakukan pekerjaan yang membuatnya berada di medan saat ini. Setelah sarapan pagi suami pamit berangkat dan aku kembali ke kamar. Rencananya selagi suami dinas, aku mau mengunjungi rahmat wildlife museum dan Kafe gateau yang berada tepat di depan hotel sambil membawa laptop untuk mengerjakan urusan kantor, sepertinya kerja sambil minum kopi dingin sedap juga. Tapi karna terlalu sibuk ngurusin kerjaan ga terasa waktu udah hampir pukul 5 sore aja, rencana yang udah di susun gagal total. Yaudah lah ya, lagipula ga enak pergi sendirian walau di deket hotel. Mending sama suami.

Sepulangnya suami dari dinasnya, kami segera bersiap-siap untuk pergi malam ini. Kebetulan kami diundang untuk makan malam dirumah om dan tante, tapi karena om menjemput pukul 7.30 malam, kami putuskan untuk mampir dulu ngeganjel perut di recheese factory dan Ucok durian medan dengan menggunakan gocar.

Diundang makan malam tapi ngeganjel perut pake seporsi recheese level 3 dan kentang goreng kayanya bukan ide yang baik. Tapi juga perut terlalu lapar kalo ga dikasih makan soalnya aku ga makan siang karna terlalu sibuk dengan laptop di siang harinya. Setelah kenyang kami kembali memesan gocar untuk di antar ke ucok durian.

Abang gocarnya baik sekali, sepanjang jalan beliau cerita tentang tempat makan durian yang ada di Medan. Ternyata selain durian ucok, tempat makan durian lainnya yang terkenal di medan adalah Durian si bolang. Cuma memang Ucok sudah lebih dulu terkenal di banding si bolang. Sebetulnya di sepanjang jalan banyak sekali penjuan Durian, tapikan ada jargon "jangan ngaku pernah ke medan kalo belum mampir di ucok durian", bener-bener turis labil kemakan iklan.



Setibanya di Ucok durian bau khas durian terasa sangat menyengat. Durian bertumpuk seperti bukit disana sini. Terlihat hampir 10 orang karyawan yang semuanya lelaki dewasa sedang mengupas dan memilah buah durian untuk dijadikan oleh-oleh. Disini kita bisa request durian apa yang kita inginkan, misalnya "yang agak pahit" atau "yang dagingnya tebal dan rasanya manis" maka nanti akan di pilihkan sama abangnya. Kalo kamu rasa tidak puas dengan durian yang kamu dapatkan, kamu bisa komplain untuk minta di bukakan durian yang baru tanpa tambahan biaya. Mungkin itu lah kelebihan ucok durian, mereka benar-benar berusaha memuaskan pengunjung. Ga heran di dinding nya terdapat banyak penghargaan lokal maupun nasional untuk ucok durian ini.

Kami meminta durian yang harganya manis dan membayar Rp.50.000,- untuk satu buah durian. Walaupun cukup mahal tapi kami puas dengan durian yang kami dapatkan tanpa komplain dan penggantian. Gabberapa lama ternyata om sudah menjemput dan dalam waktu beberapa menit setelahnya kami sudah berada di dalam mobil menuju rumah om yang jaraknya 8 km dari hotel kami.

Sebenarnya kami mau mampir beli oleh-oleh, tapi ternyata om sudah menyiapkan oleh-oleh yang bahkan cukup untuk 6 keluarga 😄 Jadilah niat itu kami urungkan.

Tante menunggu kami dengan menu makanan yang sudah tersaji di atas meja. Rasanya makanan-makanan ini bisa dimakan oleh 10 orang saking banyaknya. Ada Nasi dengan berbagai macam lauk seperti seafood dll, baso, buah pencuci mulut, sampai brownies dan es sirup. Kami yang sebenarnya udah kenyang setelah dari recheese berusaha menahan biar ga muntah karna kekenyangan, lagipula kami menghargai tante dengan ga bilang kalo tadi mampir di richeese factory dulu 😄

Waktu menunjukkan pukul 10.15 malam, karna om sepertinya mengantuk kami ngotot pulang ke hotel naik taksi saja. Alhamdulillah ga sulit mendapat taksi online walau hari sudah larut. Dihotel sudah pasti kami langsung tidur dan berniat untuk bangun lebih awal agar sempat packing bawaan terlebih dahulu.

Day-3
Hari ini pulang.. Pesawat kami dijadwalkan sekitar pukul 11 siang dengan rute langsung medan - palembang. Kami ke Bandara menggunakan Taksi online yang ternyata harganya jauh lebih murah dibanding naik rail link, cuma 95 ribu rupiah ajoo sodara-sodara.

Terima kasih Medan, senang sekali bisa main kesini walau waktunya sangat singkat. Kesan pertama yang didapat adalah orang-orang medan ramah dan baik walau bicaranya agak keras tipikal watak orang sumatera (orang Palembang mah pasti paham) dan kuliner medan enak-enak bangeeeet. Semoga nanti dibisa mengeksplore Sumatera Utara secara keseluruhan. Sampai jumpa lagi, Medan !

You Might Also Like

0 komentar