hi again, jog ! #2 - Explore Gunung Kidul

Lanjut dari cerita sebelumnya , Di hari ke-2 ini saya dan suami memutuskan untuk mengeksplore wisata gunung kidul yang belum sempat kami...


Lanjut dari cerita sebelumnya,
Di hari ke-2 ini saya dan suami memutuskan untuk mengeksplore wisata gunung kidul yang belum sempat kami datangi di kunjungan kami ke Jogja saat honeymoon di tahun 2015 lalu.

Hari ini saya nyiapin banyak banget lokasi wisata yang pengen banget dikunjungin, tapi saya juga sadar, ga mungkin bisa datengin semuanya. Jadi saya dan suami putuskan, untuk ga ngoyo. Toh ke Jogja juga bukan cuma sekali dua kali, kan ?


Setelah sarapan dan siap-siap, berangkatlah kami ke daerah Imogiri. Karena berangkatnya mendekati pukul 12 siang, di perjalanan saya udah searching kira-kira makanan khas apa yang bisa kami singgahi searah dengan tujuan kami. Ternyata di daerah Imogiri tuh, kuliner yang cukup terkenal adalah sate klathaknya. Mampirlah kami ke Sate Klathak Pak Pong yang sangat terkenal itu, suami segera memesan tempat dan jawaban dari petugasnya cukup mengagetkan "bila mas berkenan, kemungkinan mas harus menunggu 1,5 jam lagi dari sekarang untuk dapat tempat duduk" Masya Allah.. bisa-bisa gagal jalan-jalan. Emang sih, saat itu suasananya lagi rame-ramenya, maklum lah long weekend. Akhirnya kami mutusin untuk cari resto sate klathak lainnya.

Diperjalanan, ketemulah kami dengan Sate Kambing Mbak Bella yang juga cukup ramai tapi ga separah pak pong. Kebetulan banget disini juga nyediain sate klathak, walaupun proses penyajiannya agak berbeda dari sate klathak pada umumnya yang menggunakan jeruji sepeda sebagai tusuk sate, tapi disini, tusuk sate yang dipakai adalah bambu biasa.

Suami memesan Sate klathak dan tengkleng masing-masing seporsi, dan ternyata pilihan suamiku tepat, porsi tengklengnya lumayan besar dan potongan sate kambingnya juga gede-gede. Saya pribadi baru tau kalo ternyata sate klathak itu dibakar cuma menggunakan garam dan merica dengan potongan daging yang cukup besar dari sate pada umumnya, selain itu daging kambing yang digunakan harus yang muda.
Terus rasanya gimana ? Enak dan nagih ! pengen lagi.. makin kaget ketika tau untuk semua makanan termasuk nasi dan es teh manis, kami cuma mesti bayar ga lebih dari 50 ribu rupiah. Yeay !
 


Perut kenyang, hati senang !
Perjalanan dilanjutkan ke Kebun buah mangunan, disepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan dataran tinggi yang cantik sekali, ciri khas daerah Bantul. Matahari yang ga terlalu terik membuat saya dan suami bersemangat banget hari itu.

Dan tibalah kami di puncak kebun buah mangunan, yang entah dimana kebun buahnya kok saya ga liat barang se pohon pun -_- tapi lumayanlah ya, yang penting udah nyampe disini. Cukup lama juga kami berada disini, selain karena emang pemandangannya cantik banget, tapi juga karna ekor rasanya kesemutan duduk di motor sejauh itu. Yhaaa sapa suruh nyewa motor..



Adzan ashar berkumandang.. sebelum pulang ke kota, saya ajakin suami ke Air terjun sri gethuk yang lokasinya berada di Gunung kidul. Jaraknya sekitar 26 km dari kebun buah mangunan. Karna medan cukup berliku, membuat waktu tempuh ke air terjunnya jadi lebih lama. Kami sampe dilokasi pukul 5 lebih, melewati waktu operasionalnya. Tapi mungkin karena bapaknya kasian liat muka kita udah kumus-kumus , dari gerbang depan kita dianterin sampe lokasi air terjunnya sampe pulang lagi.
 

Jadi untuk sampai di lokasi air terjun, kita mesti naik kapal atau bisa juga jalan melewati bukit. Kalo mau cepet yaaa pake kapal aja dan mesti bayar dengan biaya tertentu, tapi kalo mau explore dan suka jalan jauh, bolehlah nyoba jalan kaki. Tapi mesti hati-hati yaaa.. karena jalannya cukup terjal dan licin.

Terus si mitha sama randi naik apa ?  yaaaa naik kapal lah.. mana tahan mesti jalan lagi. Lagian waktu juga udah terlalu sore, kapan lagi sampe hotel kalo mesti turun naik gunung dulu, huft. Setelah puas, kami pamit pulang sama bapaknya dan gas pol pulang ke kota. Ini lah yang bikin saya ngerasa selalu kangen sama jogja, orang-orangnya baik-baik banget padahal sebelumnya belum pernah ketemu. Ga salah dong kalo di liburan kami tiap tahun, kami pasti memasukan jogja sebagai kota wajib dikunjungi.



Diperjalanan kembali ke kota, hujan rintik sempat mengguyur, ga pake berteduh karena dikejer waktu , suami ngegas aja sampe ke kota. Untung hujannya cuma rintik sih, jadi kami berdua setuju untuk segera melanjutkan perjalanan biar bisa magrib di hotel. Saya baru tau ternyata jalan panjang yang kami lalui itu akan melewati bukit bintang. Di honeymoon pertama kali, kami mengunjungi bukit bintang dimalam hari, jadi pemandangan kota jogja dari atas ga begitu terlihat dengan jelas. Jadi ketika ga sengaja berada di bukit bintang, saya minta suami untuk menepi sebentar.


malam nya kami ga ada idem mau makan malam dimana, jadilah kami mampir ke raminten yang waktu itu rameeee banget. Pake daftar nama segala, persis kaya mau berobat ke dokter. Tapi karena malam itu kami emang lagi nyantai, jadi waktu menunggu tempat duduk dan menunggu makanan kami nikmati saja.


Setelah kelar makan, waktu udah menunjukkan pukul 10.30 malam, kami mampir dulu ke angringan kopi joss di daerah malioboro yang udah pernah kami kunjungi sebelumnya, Angkringan kopi Joss lekman.

Kami duduk di trotoar di sebrang jalan. Saya pesan teh manis hangat dan suami pesan kopi joss. Sebenernya sih saya ga ngizinin suami pesen kopi joss, gilee arang nya itu coy. Tapi yaa karna dia merengek dengan alasan minum beginian paling sekali setahun bahkan bisa ga sama sekali, jadilah aku luluh dan ngizinin.

Diiringi suara musik musisi jalanan, seperti yang digambarkan pada lirik lagu Yogyakarta nya Kla Project, hari kedua kami di jogja ditutup dengan manis. Saya tidur dengan nyenyak, berharap jogja selalu memberi kesan yang baik agar saya dapat menjaga rindu yang selalu saya simpan untuknya.




BACA JUGA :
hi again jog ! #1
hi again jog ! #2 - Explore Gunung Kidul
hi again jog ! #3 - Wisata dalam kota
Hotel di Yogyakarta

You Might Also Like

0 komentar