Weekly diary #2 : tentang bahagia dan usaha menjadi lebih baik

Sudah pukul 21.07 malam, Aku sudah berada di depan laptop sejak setelah magrib tadi sambil berulang kali mendengarkan lagu yang sedang a...


Sudah pukul 21.07 malam, Aku sudah berada di depan laptop sejak setelah magrib tadi sambil berulang kali mendengarkan lagu yang sedang aku sukai, Say you won't let go nya James Arthur. Sesekali diselingi dengan musik yang agak kencang yang membuatku menyanyi dan joged-joged sendiri. Hal sesederhana ini kok bisa menyenangkan sekali ? Dari tadi aku sedang berusaha ngeluarin ide untuk menulis, saking banyaknya yang ingin ditulis jadi bingung mau nulis yang mana dulu.

Buat yang ngefollow instagramku, pasti tau kalo aku baru aja pulang liburan sama suami (sudah pasti tau karena timeline nya rame sama postinganku semua, maafin ya hehehe). Alhamdulillah, honeymoon kami yang ke 5 kemarin menyenangkan banget, bikin aku merasa 'direfresh total' dalam arti yang baik. Junk-junk ilang semua. Kami memang punya target untuk travelling  minimal 3 kali dalam setahun, Alhamdulillah tahun ini tercapai. Semoga tahun-tahun selanjutnya bisa terus seperti ini dan kalo bisa lebih sering, hehe.

Dipertengahan bulan desember yang lalu kami mengunjungi Solo untuk pertama kalinya dan kesampaian nginep di Alila Solo yang konon katanya fantabeleuss itu. Setiap kali mengunjungi suatu kota dan mendapat 'titah' dari suami untuk memilih hotel mana yang akan kami inapi, aku selalu melirik rating atau popularitas tertinggi di traveloka. Dan di Solo, yang tertinggi ya Alila. Alila Solo ini merupakan cabang dari Alila Bali. Karena melihat ratingnya yang oke dan review travel blogger yang bikin penasaran, akhirnya kami pilihlah Alila solo sebagai hotel tempat kami menginap.

The tallest building in Central Java, Alila Solo

Selain ke Solo, kami juga kembali mengunjungi kota favoritku, Jogja, walau waktunya singkat sekali. Alasannya cuma satu dan mungkin kedengarannya aneh, aku mau menapak tilas jejak gerilya Pangsar Jendral Sudirman. Idolaku satu-satunya. Sudah dari dulu banget pengen mengunjungi Museum Sasmitaloka, dan Alhamdulillah sekali kemarin kesampaian. Nanti aku ceritain disini yaaa..

Dan sore hari terakhir dari akhir pekan yang panjang ini, aku dan suami habiskan dengan berjalan-jalan sore mengelilingi kota Pangkal pinang sambil mengobrol dan bergandengan tangan. Takkan pernah habis syukurku untuk yang satu ini, suami yang selalu aku impikan dan selalu ada dalam doaku beberapa tahun yang lalu. Dipenghujung tahun ini, aku bersyukur sekali untuk semua yang sudah di jalani dan mulai mengkoreksi apa-apa yang keliru dan mesti diperbaiki.

Entah tahun depan apakah aku dan suami masih berada di kota ini, atau sudah kembali menetap membangun rumah tangga di kota kelahiran tercinta, entahlah, yang jelas bagaimanapun juga aku sangat mensyukuri bisa menjadi bagian kecil dari kota ini. Kota yang dulu hanya ku dengar namanya dan tak pernah kuduga akan memberikan cerita luar biasa untuk kehidupanku. Bagaimanapun juga, kota ini sudah menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup kami. Aku tak pernah menyesal dan bahkan sangat bersyukur bisa menemani suamiku yang ditugaskan disini. Siapa yang ga bersyukur bisa kepantai setiap hari kapanpun kamu mau ?

Yang aku suka dari diriku saat ini, adalah bahwa aku sudah bisa lebih ceria dan bersemangat. Bersemangat untuk ikhtiar yang masih terus kami jalani, dan bersemangat untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dalam segala hal. Terutama dalam urusan keluarga yang kemudian diikuti urusan karir.

Menjadi manusia yang lebih baik itu banyak caranya, salah satunya dengan membatasi diri dari melakukan hal yang ga berguna. Saat ini yang menurutku paling menyita waktu adalah media sosial. Ga bisa dipungkiri media sosial ini salah satu hal 'sia-sia' yang paling banyak menyita perhatian. Jadi saat ini aku sedang berusaha menghindari penggunaan media sosial berlebihan. Dan ternyata menyenangkan..

Keuntungan yang aku dapat ternyata cukup banyak, aku jadi ga tertarik kepoin akun gosip, hemat kuota (hewhew), punya lebih banyak waktu untuk hal yang lebih bermanfaat, dan yang terpenting melindungi diri dari perasaan sedih. Jujur aja, terlalu banyak yang kita 'tau' di media sosial kadang bisa membuat kita menjadi sedih. Jadi aku ga mau sedih dan merasa ga beruntung hanya karna hal kecil yang di posting seseorang di media sosial.

Caranya adalah dengan mengkontrol penggunaan smartphone kecuali untuk hal yang penting, contohnya membalas iMes dari suami dan line dari ibu. Dengan menahan penggunaan smartphone, aku juga jadi menahan diri untuk ga buka medsos terutama ketika sedang berdua dengan suami. Hasilnya ? lebih banyak ngobrol, lebih banyak ketawa bahagia, dan jauhhh lebih banyak senengnya. Yah, walaupun sebenarnya ketika dengan suami smartphone ga pernah mendominasi.

Kami mengecek media sosial hanya ketika malam hari sebelum tidur, itupun seringnya dipake buat maen game favorite berdua. Siang hari terkadang tetap buka media sosial juga sih, tapi cuma untuk ngepost foto di instagram dan setelah itu tutup lagi. Pokoknya, berusaha di minimalisir banget.


Dengan mengkontrol penggunaan media sosial, aku punya banyak waktu untuk melakukan apa yang harus aku lakukan dan apa yang aku suka. Rasanya menyenangkan banget bisa dengan begitu bahagianya melakukan hobi lamaku yang sudah cukup lama aku tinggalin yaitu membaca, alhamdulillah banget minggu ini aku udah sukses melahap 3 buku. Nunggu makanan di restoran sambil baca buku, lagi senggang baca buku, ampe buang air pun bawa buku hehehe. Selain itu aku punya banyak waktu untuk mengurus diri, fotografi, dan melakukan hal-hal baik yang berkaitan dengan karirku.

Aku sangat excited dengan banyak hal yang akan dilakukan di depan, dan tersenyum optimis membayangkan apa yang akan aku dapatkan setelah usaha keras yang aku lakukan. Menjadi produktif tentang pekerjaan yang kita sukai emang sangat menyenangkan.
Semoga tahun depan segala doa dan upaya di perkenankan Tuhan.

Aamiin ya robbal alamin..


You Might Also Like

0 komentar