Belitung, pulau tetangga yang mempesona (End)

Setelah cukup puas menikmati suasana belitung di hari pertama dan kedua , di hari ketiga ini saatnya kami pulang ke Pangkal pinang kare...


Setelah cukup puas menikmati suasana belitung di hari pertama dan kedua, di hari ketiga ini saatnya kami pulang ke Pangkal pinang karena besok suami udah mesti masuk kerja. Tapi sebelum pulang, rasanya ga lengkap kalo ga main ke pantai dan beli oleh-oleh khas belitung.

Hari ke - 3
Setelah mandi,check in online pesawat dan sarapan, kami check out dari hotel tempat kami menginap. Sebenarnya pesawat kami di jadwalkan berangkat pukul 2.15 siang tapi karena kami mau mengunjungi beberapa lokasi wisata lagi sebelum pulang, takut ga terkejar kalo siang mesti balik lagi ke hotel untuk check out dan ambil barang. Jadilah hari itu kami check out lebih cepat.

Tujuan kami yang pertama adalah Pantai Tanjung Tinggi yang berada di daerah Sijuk. Jarak dari kota Tanjung pandan ke pantai ini sekitar 27 km. Baik di Belitung maupun Bangka, pantai yang bagus-bagus itu emang jaraknya cukup jauh dari pusat kota. Kalo ga membawa kendaraan sendiri akan sulit dijangkau mengingat transportasi umum di 2 pulau ini sangat terbatas.

Jalan berkelok-kelok dengan batuan besar di kanan kiri jalan membuat perjalanan terasa seru, berasa banget lagi mengeksplore tempat baru. Jalan menuju daerah Sijuk ini sepi sekali, entah karena sedang tidak musim liburan atau emang memang seperti itu. Tapi sebenarnya di jalan dari bandara menuju hotel kami pun sepinya minta ampun , aku dan suami sempet takjub juga jalan utama bisa sepi banget kaya gitu.

Beberapa kali aku menengok ke belakang, disejauh mata memandang ga ada kendaraan satupun. Artinya cuma kami berdua saat itu. "Wah, kalo pecah ban atau kehabisan bensin disini susah juga, yah, yank.." kataku pada Suami yang dibalasnya dengan cubitan di pipi hahaha.

Yang paling aku suka, jalan yang kami tempuh muluuus sekali. Sama seperti ketika pertama kali menginjakkan kaki di pulau bangka, dimana aku takjub jalanan di daerah kecilpun bisa mulus dan serapih itu. Kalian akan jarang menemukan jalanan berlubang (kecuali sedang ada kegiatan konstruksi) di Bangka belitung.

Ketika sampai di areal Pantai Tanjung Tinggi , aku takjub pantai nya bersih dan cantik sekaliiii. Batu-batu granit raksasa tinggi menjulang menutupi bibir pantai menjadi 'tirai' yang membuatku kagum luar biasa setelah melewati celah bebatuan yang seolah menjadi 'gerbang penyambutan'. Pantainya bersih dengan air yang sangat jernih.

Pantai ini terkenal setelah menjadi salah satu lokasi syuting film laskar pelangi. Batu granit raksasanya khas sekali. Ciri khas bangka belitung. Setelah hampir 2 tahun menjadi penghuni pulau bangka, aku jadi bisa dengan gampang mengenali pantainya walau hanya dari gambar tanpa keterangan.




Buat yang punya rencana untuk honeymoon atau liburan romantis di pinggir pantai, disini terdapat resort yang langsung menghadap ke pantai, cocok banget untuk yang mau liburan romantis bareng pasangan. Aku dan suami juga pengen nyicip nginep disini. Saat itu kebanyakan turis yang menginap adalah turis asing. Di Bangka yang notabene ibu kota provinsi pun malah jarang banget ketemu turis asing.

oya, saat kami lagi asik foto-foto, ada pasangan bule yang ngeloyor masuk ke arah salah satu batu besar pinggir pantai yang agak tertutup. Bapak penjaga pantainya gelisah kok si mbak dan mas bule ga keluar-keluar. Eh, pas di cek ternyata si cowo lagi main hape dan si mbak nya lagi nangis-nangis sampe muntah kaya abis berantem gitu. Bapaknya langsung ketawa, dikirain mereka lagi ngapa-ngapain. Sayang aja kalo kecantikan pantainya di kotorin sama hal yang ga pantes seperti itu.

Ratusan foto yang aku ambil disini, ga ada satupun yang bisa nangkap keindahan pantai ini secara penuh. Maha suci Allah yang meminjamkan kamera super canggih bernama mata dan memori dengan kapasitas super besar bernama otak dan hati. Keindahan yang aku nikmati hari ini, akan bisa terus aku rasakan dan aku kenang sampai kapanpun.

Setelah merasa puas foto-foto, kami menuju ke pantai selanjutnya yaitu Pantai Tanjung kelayang. Berbeda dengan pantai tanjung tinggi, di pantai ini terdapat banyak perahu yang bersandar. Karena dari sinilah kita bisa menyebrang ke pulau lengkuas yang terkenal dengan marcusuarnya itu dan pulau-pulau kecil lainnya disekitar pulau belitung. Selain terdiri dari 2 kepulauan yang besar, bangka belitung juga memiliki ratusan pulau kecil yang menyajikan keindahan yang luar biasa. Untuk bisa menyebrang ke pulau lengkuas, kita harus merogoh uang 500 ribu rupiah untuk 1 perahu yang bisa diisi 10 orang. Karena ga punya waktu dan kami juga cuma berdua, nyebrang ke pulau lengkuas kami tunda. Semoga nanti bisa ngajakin keluarga main kesini secepatnya.


Waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 siang, saatnya kami kembali ke tanjung pandan untuk mencari oleh-oleh dan makan siang sebelum ke bandara. Kami makan siang di restoran yang seketemunya aja asal bersih, baik dan kayanya enak hehe.

Buah tangan khas belitung relatif sama dengan pulau bangka, yang berbeda adalah Ketam isi. Suamiku excited sekali ketika mau menunjukan oleh-oleh khas belitung yang satu ini, aku pikir unik juga dan ga terbayang bentuknya seperti apa. Ternyata Ketam isi ini adalah anak kepiting sungai yang dibuka cangkangnya lalu dagingnya yang udah di campur dengan berbagai macam bumbu di tempelkan lagi ke cangkangnya  dan di goreng. Rasanya enak dan unik, cangkangnya juga renyah dan bisa di makan. Mungkin karena kepitingnya masih kecil yah..

Toko ketam isi yang paling terkenal adalah Ketam isi Adena. 1 buah ketam isi ini harganya 8000 rupiah, agak mahal memang tapi cukup pantas untuk rasanya yang enak dan unik. Kami juga mampir ke salah satu toko oleh-oleh yang menjual berbagai macam kerupuk khas bangka belitung, tapi sayang banget aku lupa namanya. Pokoknya kalo kalian cari di waze, lokasinya dekat dengan pantai tanjung pendam. Rasanya toko itu emang paling terkenal sih. Oya, satu lagi yang mesti di coba, jangan lupa untuk beli Sirup jeruk kunci khas belitung yang rasanya seger banget. Enak !



Kami janjian sama petugas dari penyewaan mobil di bandara. Cuaca yang tadinya panas terik tiba-tiba berubah menjadi hujan deras. Sepertinya perjalanan kami ke Belitung kali ini di sambut dengan hujan dan ditutup juga dengan hujan. Pesawat kami bahkan sempat delay sekitar 1 jam karena hujan angin yang sangat deras.


Setelah hujan cukup reda, akhirnya pesawat kami diperbolehkan untuk terbang. Dalam hati aku bersyukur sekali untuk kesempatan singkat yang Allah SWT beri. Semakin penasaran dan semangat untuk mengeksplore sisi Indonesia yang lain..

Baca juga : 
Belitung, pulau tetangga yang mempesona (part I)
Belitung, pulau tetangga yang mempesona (part II)
Belitung, pulau tetangga yang mempesona (End)
Hotel di Belitung

You Might Also Like

0 komentar