Belitung, pulau tetangga yang mempesona (part II)

Menyambung dari postingan sebelumnya yang bisa kalian baca disini , dihari kedua ini aku dan suami berusaha memaksimalkan waktu kami yan...


Menyambung dari postingan sebelumnya yang bisa kalian baca disini, dihari kedua ini aku dan suami berusaha memaksimalkan waktu kami yang singkat untuk mengunjungi ke tempat-tempat seru yang wajib di kunjungi ketika menyambangi pulau Belitung.

Hari ke -2
Setelah mandi dan menikmati udara pagi yang segar disekitar hotel, aku dan suami sarapan dulu di Kong Djie coffee yang berada tepat di depan hotel ini. Sebagai tamu hotel kalian bisa memilih makanan antara nasi goreng atau roti, dan minumannya kopi atau teh. Lumayanlah ya, secara ini hotel bintang 1 kan. Oya, waktu itu suami minta kopi susu di kasih tanpa tambahan biaya, padahal kami udah siap-siap mau bayar :)

Baca juga : menginap di hotel Hanggar 21 Belitung

hotel imut yang sepi dan nyaman

Setelah sarapan, tujuan kami yang pertama adalah ke Gantong - Belitung Timur, tempat lahirnya novel laskar pelangi yang terkenal itu. Destinasi pertama yang akan kami kunjungi adalah Replika sekolah laskar pelangi yang berjarak 65 km dari hotel tempat kami menginap. Disepanjang jalan pemandangannya cukup indah dan membuat kami kembali bersyukur untuk nikmat dan karunia yang tanpa putus Allah SWT perkenankan untuk kami, nikmat sehat, nikmat umur, nikmat islam, dan nikmat bisa sekolah tinggi tanpa perlu melewati sarang buaya setiap mau pergi ke sekolah. *yang pernah nonton / baca novel laskar pelangi pasti ngerti deh hihi.

Setelah perjalanan yang cukup panjang, Alhamdulillah kami sampai juga di Replika Sekolah Muhammadiyah Laskar pelangi. Kenapa replika ? karena sekolah aslinya emang sudah rubuh. Melihat antusiasme wisatawan yang ingin mengunjungi sekolah ini maka di buatlah sekolah replika sebagai salah satu objek wisata andalan. Ga bisa dipungkiri, Laskar pelangi punya jasa yang sangat besar dalam kemajuan pariwisata pulau Belitung. Banyak wisatawan berkunjung ke belitung setelah menonton film ini.



Untuk bisa masuk ke areal sekolah ini, setiap orang harus membayar Rp.3000,-. Banyak sekali pengunjung yang datang saat itu, untuk berfoto didepan replika sekolahnya pun mesti giliran. Karena cuaca hari itu terik banget, aku dan suami segera melanjutkan perjalanan ke Museum kata Andrea Hirata yang berjarak 1,7 km dari sekolah replika tadi.


Dari luar, kalian pasti bisa langsung mengenali museum ini, karena bangunannya menggunakan cat tembok yang eye-catching sekali dan paling mencolok dari rumah-rumah yang ada di sekitarnya. Belum masuk ke dalam aja udah menarik begini :)) oya, museum ini ga mematok harga khusus untuk tiket masuknya. Kita cukup bayar suka rela aja..


Museum ini didirikan pada tahun 2010, 2 tahun setelah film laskar pelangi mencatatkan diri sebagai salah satu film terbaik di Indonesia. Di dalam museum ini kita bisa lihat beberapa foto yang di ambil dari potongan film laskar pelangi. Di museum ini aku jadi tau kalo ternyata novel laskar pelangi sudah di terjemahkan dalam 34 bahasa. Keren sekali.

Disini kita juga bisa melihat cerita tentang keluarga dan kisah hidup nya Andrea Hirata. Yang paling aku suka, di museum ini kita bisa melihat banyak sekali bingkai foto yang berisi quote-quote nya Andrea Hirata. Entah kenapa banyak di antara quote ini menyentuh hati dan bikin aku makin semangat.

my favorite :)

Dibagian belakang museum ini ada Kedai kopi kuli yang menjual kopi khas pulau belitung. Suasana yang mendukung bikin kita seperti sedang berada di warung kopi tempo dulu. Buat yang ga sempat mencicipi kopi khas belitung di warung kopi sekitar, ngopi disini bisa jadi pilihan.



Sudah datang jauh-jauh ke Ke belitung timur, sayang rasanya kalo ga mampil di Manggar - Belitung timur. Kota ini punya beberapa pantai yang masih sangat bersih dan terjaga. Salah satunya adalah Pantai Nyiur melambai yang kami kunjungi saat itu. Karena saat itu adalah tengah hari yang sangat panas dan terik, membuat pengunjung pantai saat itu sangat sedikit dan semuanya berteduh di pepohonan di pinggir pantai. Jadilah cuma aku dan suami yang main-main di pinggir pantai. Untung ga pernah mimisan.


Cuaca yang sangat panas membuat kami ga kuat berlama-lama main di pantai, aku dan suami mencoba mengambil beberapa foto pantai itu, tapi ga ada satupun yang mampu menandingi keindahan 'kamera' maha canggih yang Allah SWT pinjamkan. Kamera secanggih apapun ga akan ada yang mampu menandingi kesempurnaan tangkapan mata. Hasil foto yang terlihat biasa aja membuat kami melupakan sejenak kamera masing-masing yang sedari tadi menemani kami dan fokus menikmati suasana.

Kota manggar ini dikenal juga sebagai Kota 1001 warung kopi, karena dikota ini tersebar banyak sekali warung kopi. Setelah puas main di pantai dan menunggu adzan ashar berkumandang, suami pengen banget nyobain kopi belitong. Sebenernya aku udah searching kedai kopi yang paling terkenal di belitung, tapi ga ketemu. Akhirnya cari aja kedai kopi yang paling rame. Nama kedai kopinya, kedai kopi millenium. Suami pesen Kopi O belitung, aku ? tetep dong es teh manis...hahaha


Hari udah makin sore, perut udah teriak minta di isi. Setelah numpang sholat ashar di Masjid agung kota Manggar, kami melanjutkan perjalanan ke restoran yang aku dapet berdasarkan rekomendasi trip advisor, namanya adalah Fega Restaurant. Sama seperti restoran-restoran besar yang ada di Bangka Belitung lainnya, restoran ini juga menyajikan berrbagai menu olahan hasil laut. Jangan lupa untuk memesan minuman khas belitung, es jeruk kunci, yah.. pas banget untuk cuaca yang lagi panas-panasnya.

Lokasinya yang berada di tepi sungai, membuat restoran ini memiliki view yang cukup bagus. Ditambah lagi mereka punya dermaga kecil yang cantik dan cocok banget buat yang mau foto-foto. Ga heran kalo banyak yang merekomendasikan restoran ini, instagramable banget sih.

Tenggiri bakar dan Udang saus padang nya Juara !

es jeruk kunci, khas belitung


Puas foto-foto, ga terasa waktu udah menunjukkan pukul 4 lewat 15 menit. Ternyata restonya udah mau tutup, dan kasirnya lagi kebingungan karena ada 1 bill yang belum di bayar karena dikira pengunjung resto nya udah pulang semua, pas kita mau bayar, mba nya kaya langsung ngerasa lega banget gitu. Hihi. Maafin ya mba..

Perut udah kenyang, saatnya kembali ke Tanjung pandan. Rasa kenyang, capek dan ngantuk bikin aku mewanti-wanti banget supaya suami jangan nyetir sambil ketiduran -_- . Cuaca yang tadinya panas terik berubah jadi hujan rintik-rintik. Beberapa kali aku melihat ke kiri jalan terdapat bukit tinggi menjulang yang gagah tapi sekaligus cantik sekali. Dibalik jaraknya yang cukup terpencil, belitung timur memiliki pemandangan alam yang luar biasa.

Sebelum kembali ke hotel untuk beristirahat, aku dan suami menyempatkan untuk mengunjungi Danau Kaolin yang ternyata letaknya ditengah-tengah antara hotel kami dan pusat kota tanjung pandan. Penasaran sekali bentuknya seperti apa.

Ternyata berbeda dengan Danau kaolin di Bangka yang berjarak 69 km dari pusat kota Pangkal pinang, Lokasi danau kaolin di belitung ini cukup dekat dari pusat kota. Aktifitas penambangan kaolin pun masih terlihat disini. Tapi menurutku, danau kaolin yang ada di Bangka lebih bagus ketimbang yang ada di belitung.



Hujan turun lagi, saatnya kami kembali ke hotel untuk beristirahat dan mandi. Suami ada janji untuk ketemu sama teman seangkatannya di kantor yang ditugaskan di belitung. Lokasi ketemuannya di salah satu kafe di pantai tanjung pendam. Pukul 7.30 malam setelah shalat isya kami berangkat kesana.

Ternyata berbeda dengan sore hari, pantai tanjung pendam ini jauh lebih ramai di malam hari. Beberapa kafe bahkan berlomba menyajikan life music, tinggal pengunjungnya aja puyeng mau dengerin yang mana. Sembari menemani suami mengobrol dengan temannya, aku mengecek kembali jadwal keberangkatan pesawat kami besok dan mencocokan dengan beberapa lokasi yang memungkinkan untuk kami kunjungi sebelum ke bandara.


Pukul 09.30 malam ,suami berpamitan dengan temannya dan kami kembali ke hotel untuk beristirahat. Menyiapkan tenaga untuk hari terakhir kami di belitung esok hari.

Baca juga : 
Belitung, pulau tetangga yang mempesona (part I)
Belitung, pulau tetangga yang mempesona (part II)
Belitung, pulau tetangga yang mempesona (End)
Hotel di Belitung




You Might Also Like

0 komentar