bu-ibu problem : Dilema MSG dan solusinya

Mungkin ada diantara temen-temen yang punya pemikiran sama kaya aku, pengen selalu bikin masakan  yang lezat dan sehat untuk suami dan k...


Mungkin ada diantara temen-temen yang punya pemikiran sama kaya aku, pengen selalu bikin masakan  yang lezat dan sehat untuk suami dan keluarga, tapi ga mau pake MSG, terus bingung gimana solusinya. Mungkin solusi masalahku dapat bisa jadi referensi buatmu supaya lepas dari MSG.

 Sebenarnya kebimbangan tentang penggunaan MSG ini ga lain karena pro dan kontra tentang kemanan MSG untuk di konsumsi bahkan oleh ibu hamil dan bayi. The Joint Expert Committee on Food Additives (JECFA) of the United Nations Food dan Agriculture Organization and World Health Organization (WHO) Menempatkan MSG sebagai kategori paling aman untuk makanan tambahan [1]. Pada tahun 1993, the American Academy of Pediatrics Committee on Drugs yang melakukan review terhadap efek makanan dan lingkungan terhadap ibu menyusui dan bayinya melaporkan bahwa MSG tidak berpengaruh pada laktasi dan tidak menimbulkan resiko pada bayi yang ibunya mengkonsumsi MSG.

Beberapa artikel yang aku baca bahkan mengatakan bahwa wanita hamil yang sudah terbiasa mengkonsumsi MSG secara teratur sebelum hamil, dapat terus mengkonsumsinya selama kehamilan tanpa menempatkan bayinya dalam resiko, tapi bila si ibu merasakan migrain saat hamil, ada baiknya untuk meninggalkan penggunaan MSG selama kehamilan [2].

 Tapi.....

Banyak juga artikel yang menyebutkan penggunaan MSG ini bisa mengganggu kecerdasan anak, memacu peradangan hati, menyebabkan kerusakan otak, faktor penyebab kegemukan, dan efek-efek lainnya yang ga kalah serem.

Aku lalu melakukan riset kecil-kecilan terhadap efek samping apa yang dirasakan oleh ibu hamil yang tetap mengkonsumsi MSG dimakanannya sehari - hari, dan 4 dari 5 ibu hamil yang aku temui mengaku mereka masih mengkonsumsi MSG selama kehamilan dan ga ada efek samping apapun yang dirasakan. Alhamdulillahnya petumbuhan janin di dalam rahim juga bagus. (ket : MSG yang mereka konsumsi disini adalah royco/masako). tapi lagi-lagi, ini ga membuat pertanyaanku terjawab dan ga bisa jadi patokan.

Akhirnya, langkah yang paling aman adalah mencoba menghindari pemakaian MSG di setiap masakan yang aku buat. Awalnya cukup dilema juga kalo ga pake penyedap masakan, rasa masakanku kok kaya ada yang kurang. Jadi aku mencoba mencari alternatif aman pengganti MSG dimasakanku. Pokonya sebisa mungkin ga pake MSG kecuali kepepet banget ;p Alhamdulillah, karena udah terbiasa, sekarang rasa masakanku walaupun ga pake MSG atau bahkan penyedap apapun rasanya lejat-lejat aja tuh. *geer*

Sebenernya aku ga anti sama MSG, lah kalo makan di restoran terus makanannya enak-enak apa ga pake penyedap tuh ? Cemilan kaya gorengan dan lain-lain gitu bohong banget ga pake MSG. Bisa-bisa ga laku. Jadi walaupun mungkin masih mengkonsumsi MSG hasil dari beli makanan di luar rumah, tapi seenggaknya kadar MSG yg di terima tubuh ga terlalu banyak. Caranya ya seperti aku bilang, ga menggunakan MSG utk masakan rumahan dan mengurangi jajan makanan di luar rumah.

Dibawah ini akan aku jelaskan beberapa jenis kaldu yang aku gunakan untuk masak sehari - hari mulai dari yang paling sering digunakan sampe yang paling jarang.

1. Kaldu ayam bikinan sendiri
Bikin kaldu sendiri adalah cara yang insya Allah paling sehat dan aman karena terbuat dari bahan-bahan alami bebas bahan kimia. Kaldunya sendiri aku bikin dari air sisa rebusan Ayam ungkep daun jeruk yang resepnya aku bikin sendiri hasil coba-coba. Kalian bisa liat resep ini dan resep kereasiku lainnya di cookpad : Mitha Pisasefsio Hendri. Di follow ya, qaq..

Air dari sisa rebusan ayam aku dinginkan lalu masukan ke dalam cetakan ice block, terus dimasukin ke dalam freezer dan bisa dikeluarkan kapanpun mau di pake. Walau ga pake bahan kimia, kaldu ayam alami ini lumayan tahan lama sekitar 2-3 minggu karena kita simpen di suhu rendah. Sebulan juga masih bisa dipake, sih, tapi biasanya walaupun belum habis, ketika aku mengungkep ayam 1-2 minggu sekali, kaldu ayam ice block nya aku ganti dengan yang baru.

Rasa ayam dan wangi jeruknya di kaldu ini berasa banget, cocok kalo di tambahkan dalam tumis-tumisan kaya kangkung, sawi, dan lain-lain. Biasanya untuk menumis aku cuma pake 1 potong ice block dan rasanya udah nikmaaat banget. Sejauh ini suami selalu suka dan lahap banget ketika aku pake kaldu ayam homemade ini.


2. Kaldu ayam organik Biocell.
 Kaldu ayam ini adalah alternatif kedua yang aku pake untuk masak sehari-hari. Meskipun tanpa MSG, tanpa bahan pengawet, dan bebas pestisisa, kaldu ayam organik ini lumayan ngaruh kemasakan walaupun sudah pasti rasanya ga setajem kaldu ayam yang biasa di jual bebas di toko-toko. Itulah tantangannya, kita jadi harus terus belajar supaya masakan kita selalu enak. Kaldu ini aku beli online di NUMI center seharga Rp.37.000,- / 200ml.


3. Kaldu ayam dan sapi Al sultan
Kaldu Al sultan ini juga mengklaim bebas MSG dan aku beli secara online seharga Rp.17.000,-. Beberapa temen bilang mereka suka pake kaldu ini, tapi sayangnya ga terlalu cocok di lidahku.


Jadi, itulah bahan penyedap yang aku pakai. Untuk saat ini sih aku cuma pake Kaldu ayam bikinan sendiri dan Kaldu ayam organiknya biocell. Balik lagi semua sesuai selera, mungkin buat temen-temen kaldu Al sultan lebih cocok di lidah. Memang dari segi harga, kaldu ayam non MSG relatif lebih mahal dibanding kaldu ayam bubuk yang mudah di dapet dipasaran, tapi yang jelas kesehatan dan rasa tenang saat memasak itu tetep jadi yang utama. Supaya ga bertanya-tanya sama diri sendiri, "sebenarnya masakan yang aku buat ini sehat ga, ya ?".

Sumber :
  1. http://www.glutamate.org/safety/msg_use_by_children_and_pregnant_women.html
  2. http://www.babymed.com/blogs/jaclyn-stewart/msg-safe-during-pregnancy

You Might Also Like

0 komentar