Kehidupan setelah pernikahan

Kebahagiaan terbesar saya saat ini adalah setiap kali saya menyadari bahwa saya adalah seorang wanita yang dinikahi oleh lelaki yang sang...


Kebahagiaan terbesar saya saat ini adalah setiap kali saya menyadari bahwa saya adalah seorang wanita yang dinikahi oleh lelaki yang sangat ia cintai. Bahagia sekali karna saya resmi memiliki nama keluarga yang sama dengan suami saya. Jujur aja, bahkan hingga hari ini suka masih ga percaya kalo saya ini sudah jadi istri dari suami saya, masih suka senyum-senyum sambil mengucap syukur, saya sangat bahagia kalo mengingat bahwa hari-hari saya seumur hidup akan saya habiskan sama-sama dia, Masya Allah ga kebayang bahagianya, Alhamdulillah.

Jangan ditanya bagaimana bahagianya saya saat ini, Masya Allah, Segala puji bagi Allah pemilik semesta Alam yang telah menganugrahkan karunia yang begitu besar buat saya. Yang mengkaruniakan suami yang begitu baik, imam yang bertanggung jawab, bertutur kata mesra dan lemah lembut, yang selalu membuat saya jatuh cinta berkali-kali disetiap harinya sejak 8 tahun yang lalu.

Bahagia ini sudah pasti semakin bermakna ketika menyadari segala keikhlasan yang dilakukan istri untuk menjaga, merawat dan membahagiakan suaminya di hitung sebagai pahala oleh Allah SWT. Wanita yang ketika meninggal
mengantongi Ridho suaminya, maka ia boleh memilih mau masuk surga dari pintu mana saja. Masya Allah..

menikah = ladang pahala

sungguh nikmatnya kalo dapet pahala dengan cara sebahagia ini, hehe. Dinikmati, disyukuri, dan di sadari bahwa segala lelah yang dilakukan ketika mengurus kebutuhan suami semata-mata dilakukan demi mendapat ridho suami yang juga merupakan ridho Allah. Rasanya ilang semua letih ketika melihat kebahagiaan suami setiap kali saya memasak makanan yang dimintanya, ketika dia mencium saya setiap setelah makan sambil berkata "sayang, terima kasih yaaa..makanannya enak", setiap dia bilang "aku bahagia banget punya kamu, makasih ya udah jadi istriku". Ah, sayangku..

Banyak yang bilang, setelah menikah kejelekan pasangan kita akan ketauan semua, kebongkar semua, semua yang ga terduga muncul semua ke permukaan. Ah, buat saya ternyata (Alhamdulillahnya) sama aja, suami bahkan ternyata jauhhhh lebih baik dari yang saya kenal sebelumnya, lebih dewasa, lebih perhatian (karna cara perhatian pacaran dan menikah kan beda, hehe), tetap bertutur lemah lembut (plus sekarang dikasih bonus mesra yang halal), pokoknya pada dasarnya  semua sifat dia udah saya tau sebelumnya, ga seperti yang orang-orang bilang.

waktu sebelum menikah, saya ga sesedih sekarang ketika harus jauhan sama suami. Dulu sedih sih, tapi ga sesedih sekarang. Kalo sekarang 1 hari aja rasanya kaya setahun, ga kuat jauhan lama :( ga enak banget.

Alhamdulillah, setelah menikah saya termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Perubahaan yang saya nilai terjadi di diri saya adalah, yang jelas saya berusaha semakin menghormati suami saya, saya jauh lebih bertanggung jawab, lebih dewasa, dan selalu berusaha untuk menyenangkan hati dan memenuhi kebutuhan suami saya. Intinya, bisa dibilang saya 300% mengalami perubahan kearah yang lebih baik.

saya sempet bingung dan kagok juga saat awal menikah, saya yang dari kecil selalu dimudahkan oleh jasa asisten rumah tangga, yang apa-apa ga mesti susah-susah dulu, setelah menikah harus mengurus semua kebutuhan suami saya sendirian, ikut suami merantau ke daerah baru yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, menimang si "bayi pertama" saya yang kalo lagi dateng manjanya, pengen diperhatikan 100%, menjadi pendengar yang baik untuk keluh kesah suami saya, selalu ada kapanpun dan bagaimanapun kebutuhan dia, memasak setiap hari untuk si bayi raksasa. Iya, awal nya sulit sekali.

Alhamhamdulillah, karena ikhlas dan dilakukan dengan tulus, Allah SWT memudahkan semuanya. Jujur, sempet kaget ternyata saya bisa menjalani itu semua, memang saya niatkan sih ya..setiap hari sebelum memulai aktifitas, saya selalu berdoa supaya Allah ridho dengat apa yang saya lakukan, semoga masakan yang saya buat dapat mengenyangkan, membahagiakan dan menyehatkan suami saya, dan semoga kebahagiaan selalu meliputi kami. Dan,voom ! Allah membuat semuanya menjadi mudah.

untungnya ibu mendidik saya dengan baik, saya diajarkan ini dan itu, dan ga bingung sama sekali dengan apa yang harus saya kerja kan. Berasa keren aja gitu, disamping bekerja di luar rumah yang dilakukan sebagai kewajiban duniawi, Saya tetap diberi amanah untuk mengurus kewajiban dunia dan akhirat saya.

Suami selalu ga mau saya capek-capek mengerjakan urusan rumah, belum apa-apa, beliau baru aja sampe kantor, udah bilang "sayang istirahat aja dulu ya, jangan capek-capek, nanti urusan rumah kita kerjain sama-sama aja setelah aku pulang kerja". hihihi.

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.

Semoga Saya bisa semakin lebih baik lagi,  selalu bisa menyenangkan dan menyejukkan hati suami, dan menjadi madrasah pertama dan terbaik untuk anak-anak saya. Aamiin Allahuma Aamiin.

Buat teman-teman yang belum menikah, ayo disegerakan, kalo kata ustadz di pengajian sahabat saya "menikah itu 24/7 pahala". Senyum kesuami berpahala, mencium suami berpahala, pokoknya berpahala deh. Kapan lagi sih bisa pacaran halal ? Insya Allah dimudahkan segala urusan bagi teman-teman yang dalam rencana persiapan pernikahan.


Love,
Mitha

You Might Also Like

0 komentar